Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden pada awal April. Hal itu dikatakan Ferry saat ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (18/3/2018).
"Minggu awal April itu, beliau akan menyatakan secara resmi menjawab permintaan dari daerah. Dari keluarga besar Gerindra secara internal menginginkan Pak Prabowo bersedia mencalonkan lagi," kata Ferry.
Ketika ditanya mengapa Prabowo terus mengulur waktu pendeklarasian, Ferry mengatakan, ada banyak hal yang harus dilakukan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.
Menurut Ferry, Prabowo masih fokus pada konsolidasi jelang Pemilihan Kepala Daerah 2018. Di beberapa daerah, Prabowo akan menjadi juru kampanye untuk memenangkan pasangan calon yang diusung Gerindra.
Selain itu, Gerindra juga masih berkomunikasi dengan parpol lain untuk penjajakan koalisi. Sejauh ini, Gerindra baru mendapatkan kepastian koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Prabowo.
Baca selengkapnya: Mengapa Prabowo Tak Kunjung Deklarasi Pencapresan?
2. Geram, Luhut Ancam Bongkar Dosa Orang yang Asal Kritik Pemerintah
Kegeraman Luhut tersebut ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam seminar nasional "Kebijakan dan Koordinasi Bidang Maritim untuk Kesejahteraan Nelayan" di Gedung BPK RI, Senin (19/3/2018).
Awalnya, Luhut bicara panjang lebar soal hal-hal yang sudah dilakukan pemerintah, khususnya di bidang Kemaritiman. Setelah memberi pemaparan selama 16 menit, ia pun mengungkapkan bahwa pemerintah terbuka dengan kritik dan masukan yang membangun.
Hanya saja, Luhut meminta agar kritik itu tidak disampaikan secara asal-asalan. Ia lalu menyinggung soal adanya tokoh senior yang menyebut program pembagian sertifikat Jokowi membohongi rakyat.
"Kalau ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin rakyat, apanya yang ngibulin. Dari dulu juga ada pembagian sertifikat, tapi prosesnya panjang, lama dan sedikit. Sekarang prosesnya cepat, dan banyak. Lah, salahnya di mana," kata Luhut.
Luhut juga bicara soal banyaknya tudingan bahwa pemerintah pro terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baca selengkapnya: Geram, Luhut Ancam Bongkar Dosa Orang yang Asal Kritik Pemerintah
3. Mahyudin Menolak Mundur dari Kursi Wakil Ketua MPR dan Digantikan Titiek Soeharto
Menurut Mahyudin, pergantian dirinya dari jabatan wakil ketua MPR tidak memiliki dasar. "(Pergantian wakil ketua MPR) enggak ada dasarnya. Saya tidak akan mengundurkan diri," ujar Mahyudin melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (19/3/2018).
Mahyudin mengakui, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto telah berkomunikasi dengannya terkait pergantian ini. Dalam komunikasi itu, Airlangga menyampaikan akan melakukan rotasi alat kelengkapan, termasuk pimpinan MPR.
Baca selengkapnya: Mahyudin Menolak Mundur dari Kursi Wakil Ketua MPR dan Digantikan Titiek Soeharto
4. Orang-orang Pilihan Anies-Sandiaga yang Jadi Anggota TGUPP
TGUPP dibentuk pada masa Joko Widodo menjadi gubernur DKI Jakarta. Saat itu, anggota TGUPP adalah pegawai negeri sipil (PNS) senior dan beberapa tersangkut masalah sehingga terkesan berisi orang-orang "buangan" walau Jokowi membatah hal tersebut.
Pada awal pembahasan APBD DKI 2018, adanya TGUPP menjadi perhatian publik. Sebab, anggaran untuk TGUPP melonjak tajam. Ada anggapan, TGUPP akan menjadi tempat menampung tim sukses Anies-Sandiaga pada Pilkada 2017.
Pada akhirnya, anggaran tersebut disetujui Kementerian Dalam Negeri dan bisa dilaksanakan tahun ini. Secara bertahap, Anies dan Sandiaga menentukan orang pilihannya untuk masuk ke dalam TGUPP.
Anies-Sandiaga memilih Amin Subekti, mantan Direktur PLN yang melepas jabatannya tahun lalu, sebagai Ketua TGUPP. Penunjukan Amin belum pernah diumumkan ke masyarakat sebelumnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menyampaikan itu saat diwawancarai wartawan. "Ketuanya Pak Amin," kata Sandiaga, Jumat (16/3/2018).
Baca selengkapnya: Orang-orang Pilihan Anies-Sandiaga yang Jadi Anggota TGUPP
5. Simak 3 Fitur Terbaru WhatsApp untuk Android
Kedua, pengguna juga bisa berpindah dari panggilan telepon ke video call secara langsung. Dan yang ketiga, WhatsApp menambah durasi waktu untuk menghapus pesan 'salah kamar' bertambah hingga lebih dari satu jam.
Untuk bisa menggunakan fitur-fitur tersebut, pengguna Android harus memperbarui WhatsApp ke versi 2.18.54.
Fitur deskripsi grup memungkinkan seluruh anggota grup bisa mengetahui informasi penting yang harus diperhatikan.
Cara membubuhkannya, klik subyek atau nama grup di bar atas. Kemudian, tulis deskripsi yang ingin disampaikan ke anggota grup dengan maksimal 512 karakter.
Baca selengkapnya: 3 Fitur Terbaru WhatsApp untuk Android
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/20/07474241/berita-populer-alasan-prabowo-tak-segera-deklarasi-pencapresan-dan-luhut