Hal itu sangat disadari oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Tidak heran jika pasca-deklarasi dukungan kepada Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengutus Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto untuk menjalin komunikasi dengan Demokrat melalui Agus Harimurti Yudhoyono.
"Posisi Partai Demokrat sebagai partai penyeimbang menjadi pertimbangan strategis untuk menentukan arah dan peta koalisi di Pilpres 2019. Kondisi ini disadari betul oleh kedua partai, PDIP dan Demokrat, karena itu kedua pimpinan partai, Ibu Megawati dan Pak SBY, sudah membuka komunikasi di antara keduanya," ujar Ari kepada Kompas.com, Selasa (27/2/2018).
Ari menuturkan, dengan resminya PDI-P kembali mencalonkan Joko Widodo sebagai capres 2019, momentum komunikasi politik ini kian aktual.
Dengan demikian posisi Demokrat bisa memainkan peran penyeimbang strategis di Pilpres 2019.
Menurut Ari, ada dua skenario yang bisa dilakukan oleh Demokrat, pertama mengikuti PDI-P bergabung dalam koalisi besar mengusung capres Joko Widodo.
Kedua, membangun poros ketiga di luar barisan pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto dengan mengajukan pasangan capres-cawapres sendiri sebagai kandidat alternatif.
Skenario kedua ini akan memunculkan tiga pasangan calon sehingga pola persaingan antar kandidat akan menjadi lebih menarik dan tidak monoton.
"Dengan begitu politik di 2019 bisa membuka harapan lain," tuturnya.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI-P tak segan berkomunikasi dengan parpol yang selalu mengkritik dengan keras.
Bahkan, kata Hasto, PDI-P akan mengagendakan pertemuan dengan Partai Demokrat pasca-rakernas.
"Komunikasi berjalan. Kemarin ketika mengambil nomor undian, Pak AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) juga menyampaikan kepada Ibu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) untuk melakukan dialog. Itu hal positif. Nanti setelah Rakernas ini kamu akan lakukan dialog tersebut," kata Hasto, saat ditemui di Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018).
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/27/13484041/partai-demokrat-dinilai-memiliki-peran-strategis-dalam-pilpres-2019