Salin Artikel

Anas: Saya Geli Dengar Cerita Ada Pertemuan Merancang Fitnah kepada SBY dan Ibas

Saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Kamis (28/1/2018), Mirwan mengaku telah meminta presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menghentikan proyek e-KTP, tetapi ditolak.

Dengan tanda bintang bertuliskan admin, pengelola akun tersebut mengunggah foto tulisan tangan Anas yang sebelumnya menjadi rangkaian kicauan pada Jumat (9/2/2018).

Berikut isi dari tweet Anas.

1. Awalnya saya geli dengar cerita ada tuduhan pertemuan di Sukamiskin untuk merancang fitnah kpd Pak SBY dan Mas Ibas.

2. Tetapi karena menjadi berita luas, dagelan itu perlu diluruskan. Karena bisa menyesatkan. *abah

3. Jelas bahwa tidak pernah ada pertemuan di Sukamiskin yg dihadiri oleh Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, Mirwan Amir dan Saan Mustopa.

4. Terpikir untuk bikin pertemuan saja tidak pernah. Tidak ada hujan kok tiba-tiba ada banjir hoax. *abah

5. Itu cerita hoax yg berasal dari Surat Hoax yg entah dibikin oleh siapa. Tetapi jelas disebarkan oleh siapa saja.

6. Mudah banget untuk membuktikan pertemuan itu fakta atau hoax. Ada CCTV, buku tamu dan banyak warga yg bisa ditanya. *abah

7. Hoax kok dipercaya dan disebarkan. Lalu kemana kampanye anti hoax dan fitnah yg blm lama dideklarasikan?

8. Hoax juga disebarkan hampir bersamaan dgn narasi jihad untuk keadilan. Ada kontradiksi yg nyata di antara keduanya. *abah

9. Citra, kekuasaan, ketenaran dan kekayaan boleh dicapai. Tapi caranya tdk mesti dgn menista orang lain dgn hoax dan tuduhan konspirasi fitnah.

10. Keadilan musti diperjuangkan dgn cara2 yg sejalan dgn makna keadilan itu sendiri. *abah

Sementara itu, mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa membenarkan jika Anas menyampaikan hal tersebut.

"Soal tweet itu, kan, sebenarnya tweet itu hanya jawaban atau klarifikasi atas tuduhan," kata Saan saat dihubungi, Senin.

Ia mengatakan, kicauan Anas merupakan bantahan atas hoaks yang selama ini beredar. Hoaks tersebut, kata Saan, seolah menunjukkan ada pertemuan tertentu untuk merancang fitnah.

Senada dengan Anas, ia memastikan, tak ada pertemuan antara dirinya dan Anas, Firman Wijaya selaku pengacara Setya Novanto, dan mantan politisi Demokrat, Mirwan Amir.

"Tweet dari Mas Anas itu pesan kepada semua pihak agar tak memercayai dan menyebarkan hoax," lanjut Saan.

(baca: SBY: "This is My War", Perang untuk Keadilan!)

SBY sebelumnya mengatakan, ia tahu bahwa ada pertemuan antara Mirwan dan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya.

Pertemuan itu terlaksana sebelum persidangan dugaan tindak pidana korupsi e-KTP, di mana Mirwan Amir hadir sebagai saksi.

Dalam sidang, mantan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu menyebut nama SBY.

"Saya tahu, saya mendapatkan informasi dari sumber yang layak dipercaya (bahwa) menjelang persidangan, di mana terjadi tanya jawab antara Firman Wijaya dan Mirwan Amir, ada sebuah pertemuan dihadiri sejumlah orang," kata SBY di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

(baca: SBY: Saya Tahu Ada Pertemuan Sebelum Sidang Kesaksian Mirwan Amir)

SBY menduga pertemuan sejumlah orang itu patut diduga menjadi cikal-bakal munculnya pernyataan Mirwan Amir di dalam persidangan.

Meski begitu, SBY menambahkan, belum waktunya informasi tersebut ia buka secara gamblang kepada masyarakat luas. SBY yakin informasi ini akan membuat publik geger.

"Lantas, ada apa dengan semua ini? Ini skenario siapa? Konspirasi model apa seperti ini," ujar SBY.

Dia menegaskan, pertanyaan itulah yang harus diungkap di tahun politik jelang Pemilu 2019. SBY mengatakan, ia akan berjihad dan memperjuangkan keadilan.

"Mungkin (jalannya) panjang, tetapi akan saya tempuh sampai kapan pun. Namun, saat ini saya memilih tidak dulu main tuduh kepada siapa pun," katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/12/13531871/anas-saya-geli-dengar-cerita-ada-pertemuan-merancang-fitnah-kepada-sby-dan

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke