Salin Artikel

Cara Penegak Hukum Mengejar Koruptor Dinilai Ketinggalan Zaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsultan hukum dan praktisi pelacakan aset pidana, Paku Utama, menilai cara koruptor menyembunyikan aset hasil pidana lebih pintar dibanding para penegak hukum.

Menurut Paku, saat ini penegak hukum di Indonesia masih berpusat pada pelacakan orang, bukan aset yang dimilikinya.

Dengan cara seperti itu, negara memang bisa membuktikan orang tersebut bersalah, tetapi tidak dapat merampas aset hasil korupsinya.

"Mindset harus diubah. Jangan mengejar orang, orang bisa meninggal. Kita fokus ke asetnya," kata Paku dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (14/1/2018).

Ia juga menilai bahwa pendekatan para penegak hukum di Indonesia dalam menelusuri aset koruptor masih normatif, yakni mendatangi lembaga negara resmi.

Padahal, banyak koruptor yang memiliki aset atas nama orang dekatnya, bukan nama pribadi. Hal ini seringkali menyebabkan aparat penegak hukum tertipu.

"Kita melacak lewat PPATK. PPATK kan yang terdaftar. Padahal kan banyak yang enggak terdaftar, antara orang, kejahatan, dan asetnya diputus," kata dia.

Paku mengingatkan agar penegak hukum mengubah paradigma mengejar koruptor, serta lebih jeli dalam melihat kepemilikan aset yang kerap menggunakan nama orang lain.

Ia menyarankan agar penegak hukum memanfaatkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk menjerat koruptos.

Dalam undang-undang tersebut, penegak hukum tak harus membuktikan tindak pidana awal seseorang. Pelaku justru diminta membuktikan bahwa aset yang dimilikinya tidak berasal dari tindak pidana.

Undang-undang tersebut bisa digunakan oleh jaksa untuk menuntut jika total penghasilan tersangka tidak sesuai dengan aset yang dimiliki.

https://nasional.kompas.com/read/2018/01/14/19335331/cara-penegak-hukum-mengejar-koruptor-dinilai-ketinggalan-zaman

Terkini Lainnya

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke