Salin Artikel

Cara Polisi Hibur Anak-anak di Pos Pengungsian Gunung Agung

Terkadang, rasa bosan muncul karena tidak bisa menonton TV dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Apalagi, anak-anak yang mudah didera jenuh karena tidak bisa bermain di sekitar rumahnya.

Polres Karangasem memiliki cara jitu menghibur anak-anak agar tidak bosan ataupun sedih karena berada tinggal di pengungsian hampir tiga bulan lamanya.

Kepala Subag Program Bagian Perencanaan Polres Karangasem AKP Ni Nengah Artini merupakan salah satu polwan yang turut berkeliling dari satu pengungsian ke pengungsian lain. Ia dan polwan lain yang terbagi dalam beberapa tim setiap hari datang ke pengungsian berbeda untuk menghibur anak-anak di sana.

"Sekecil apa pun halamannya, bisa kami manfaatkan. Yang penting anak-anak bisa bermain," ujar Artini saat ditemui di salah satu pengungsian di Karangasem.

Para Polwan berkeliling pada pagi dan sore hari, sewaktu anak-anak belum berangkat sekolah maupun pulang sekolah. Biasanya mereka akan melihat kondisi di penampungan. Jika jumlah anak-anak cukup banyak, mereka akan memulai permainan. Namun, jika sedikit, mereka memberi penghiburan dengan makanan ringan.

Permainan yang dimainkan sangat sederhana, seperti ular naga, joget bola, membuat lingkaran besar dan berputar, menyanyi bersama, hingga kejar-kejaran. Videonya dapat dilihat di bawah ini:

Sebelum bermain, kata Artini, selalu dimulai dengan berdoa agar Gunung Agung tidak meletus sehingga bisa cepat pulang ke rumah masing-masing.

"Kadang kami dapat inspirasi dari anak-anak itu, kayak main polisi-polisian, jadi kami ngikut mereka," kata Artini.

Artini mengaku prihatin dengan keadaan anak-anak yang harus mengungsi dan jauh dari tempat sekolahnya. Ia dan polwan lainnya berupaya maksimal agar bisa membuat anak-anak tersebut kembali ceria dan tidak merasa kebahagiaannya terenggut karena bencana.

"Intinya anak anak melupakan sejenak kejenuhan di tempat ini. Kan diajak main pasti lupa mereka. Supaya tidak larut dalam kesedihan," kata Artini.

Salah satunya dengan memutar lagu dan berjoget bersama. Anak-anak begitu asyik bergoyang mengikuti irama lagu sambil ikut bernyanyi. Ada pula penampilan Bondres, semacam pertunjukan ketoprak, tapi khas Bali, yang diperankan oleh anggota pembinaan masyarakat kepolisian.

Salah satu pemainnya bernama Aipda Gusti Putu Suarjana dari Polres Klungkung. Ia mengaku hampir setiap hari ke pengungsian untuk bermain. Selain bermain Bondres, terkadang ia memutar film untuk anak-anak.

"Yang penting mereka bisa merasakan kebahagiaan. Mereka bahagia, saya juga bahagia. Mereka sedih, saya juga sedih," kata Gusti.

Gusti memang memiliki latar belakang seniman dan memiliki sanggar sendiri. Ia memiliki perlengkapan musik tradisional yang cukup lengkap. Ia dan anggota sanggarnya kerap tampil profesional di beberapa tempat.

Untuk sekali pertunjukan, ia membawa sekitar 30 orang sebagai penampil dan pemain musik. Namun, untuk di pengungsian, Gusti tidak menerapkan tarif sepersenpun.

"Ini tidak berapa dari mereka yang seperti ini. Saya suka ajak artis lain, yuk hibur yuk," kata dia.

Gusti berharap dampak erupsi Gunung Agung segera berlalu. Dengan demikian, para pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing dan menjalani kehidupan dengan normal.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/13/10450151/cara-polisi-hibur-anak-anak-di-pos-pengungsian-gunung-agung

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke