Pertemuan itu dilakukan setelah pernyataan Gatot soal ada lembaga yang mencatut nama Presiden untuk membeli 5.000 pucuk senjata menjadi polemik.
Menurut Wiranto, saat pertemuan itu Presiden Joko Widodo membahas mengenai upaya yang dilakukan agar kondisi negara tetap aman, damai dan tenteram.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga meminta agar seluruh pejabat tidak menyampaikan pendapat ke publik yang tidak menenteramkan.
"Pertemuan Presiden dengan Panglima TNI itu memang ada. Tapi intinya pertemuan itu membahas bagaimana supaya kondisi negeri ini tetap aman tetap damai dan tenteram," ujar Wiranto usai pertemuan dengan Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) se-jabodetabek, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2017).
(Baca: Viral Video Brimob Gunakan Mortir, Polri Sebut Hanya untuk Pengenalan Senjata)
"Bagaimana supaya kita, jangan sampai kita menyampaikan satu pendapat yang justru tidak menenteramkan masyarakat," ucapnya.
Wiranto mengatakan, pertemuan Presiden dengan para menteri dan pejabat tidak selamanya harus disampaikan ke publik. Sebab ada hal-hal sensitif yang tidak bisa disampaikan secara luas ke masyarakat.
Selain itu, Wiranto juga menyampaikan kepada para deputi di Kemenko Polhukam agar memberikan pernyataan yang membangun kedamaian. Pertemuan Presiden dengan para menteri dan pejabat tidak selamanya harus disampaikan ke publik.
"Maka selalu di Kemenko Polhukam saya sampaikan kepada para deputi. Semua pernyataan dari kemenko polhukam itu harus bernapaskan membangun kesejukan, kedamaian, dan ketenteraman," kata Wiranto.
(Baca: Jokowi Sudah Minta Penjelasan Panglima TNI soal Isu Pembelian Senjata)
Secara terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan, pertemuan dengan Presiden tidak membahas soal pernyataannya tersebut.
"Seperti yang dikatakan Pak Johan Budi, kemarin saya melaporkan kesiapan hari ulang tahun TNI, dan kami mohon juga presiden menjadi irup (inspektur upacara)," kata Gatot di sela acara Bakti Sosial Kesehatan TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (28/9/2017).
Selain itu, lanjut Gatot, juga disampaikan kepada Presiden bahwa pada ulang tahun kali TNI akan menggelar pagelaran wayang NKRI. Rencananya, acara akan dilaksanakan di Museum Fatahillah kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (29/9/2017) malam.
"Mudah-mudahan Presiden juga akan saksikan, mudah mudahan demikian," kata Gatot.
(Baca: Menhan Ungkap Dokumen Rahasia Terkait Pembelian 500 Senjata dari BIN)
Hal senada sebelumnya dikatakan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo kepada wartawan usai pertemuan Gatot dengan Jokowi.
Terkait pernyataan Gatot soal pembelian 5.000 senjata oleh lembaga dengan cara mencatut nama Jokowi, kata Johan, sudah dibicarakan pada Selasa (26/9/2017).
Jokowi bertemu dengan Gatot saat itu sepulang dari kunjungan kerja ke Bali. Pertemuan berlangsung di Ruang VVIP Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma.
"Itu sudah clear dengan penjelasan dan laporan Menko Polhukam. Tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi," ujar Johan.
https://nasional.kompas.com/read/2017/09/29/14090941/panggil-panglima-tni-jokowi-minta-pejabat-beri-pernyataan-yang-menenteramkan