Salin Artikel

Panggil Mentan ke Istana, Jokowi Tanya soal Jagung, Bawang, dan Beras

Amran mengaku ditanya Presiden terkait sejumlah persoalan pangan, salah satunya mengenai produksi jagung di dalam negeri.

"Beliau (Presiden) tanyakan tentang jagung, bagaimana jagung sekarang. Syukur Alhamdulillah sampai dengan Agustus, sampai dengan hari ini tidak ada impor," kata Amran.

Selain jagung, Presiden juga menanyakan soal bawang.

Kepada Presiden, dia menjelaskan, bahwa saat ini produk bawang tengah diekspor ke Thailand.

"Yang dulunya kita impor dari Thailand, sekarang kita ekspor ke Thailand 5.600 ton," ujar Amran.

Amran mengatakan, ia juga menjelaskan soal perkembangan stok beras di Tanah Air.

Dia memastikan, sampai 2-3 bulan ke depan, stok beras aman. Masalah serangan hama tak akan mengganggu stok beras.

"Kami sudah meminta laporan ke 17 provinsi penghasil padi seluruh indonesia. Berapa serangan hama wereng yang ada. Itu totalnya 67 ribu hektar. Enam puluh tujuh ribu hektar kalau dibandingkan luas tanah 13 juta hektar itu kurang lebih 0,4 persen," ujar Amran.

Presiden juga menanyakan soal Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menetapkan HET untuk beras medium sebesar Rp 9.450 per kilogram dan beras premium sebesar Rp 12.800 per kilogram.

Ketentuan ini akan diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan yang akan segera ditandatangani dan akan mulai diberlakukan pada 1 September mendatang.

"Kalau ini kita jaga Insya Allah tidak ada lagi nanti gejolak harga yang menjadi tanggungan setiap lebaran atau tahun baru. Karena sudah ada HET, harga eceran tertinggi," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/25/20430361/panggil-mentan-ke-istana-jokowi-tanya-soal-jagung-bawang-dan-beras

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke