Salin Artikel

Pemerintah Diminta Fasilitasi WNI dari Suriah Cerita Pengalamannya soal ISIS

Beberapa waktu lalu, pemerintah mengurus pemulangan 18 WNI yang dideportasi dari Suriah setelah melarikan diri dari kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Menurut Al Chaidar, para WNI ini harus menceritakan soal pengalaman buruk mereka terkait ISIS.

Ia mengatakan, mereka yang meninggalkan Suriah biasanya karena kecewa terhadap ISIS.

"Mereka difasilitasi untuk menyebarkan informasi tentang pengalaman mereka selama berada di Suriah, bagaimana mereka sangat kecewa," kata Al Chaidar, usai diskusi di Kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2017).

"Tadinya berharap menemukan negara Islam di sana, surga kecil di sana, (tapi) ternyata perlakuan diskriminatif terhadap mereka. (Jadi) Mengutarakan kekecewaan mereka secara terbuka," lanjut dia.

Akan tetapi, kata Al Chaidar, hingga saat ini ia belum melihat upaya ini dilakukan oleh pemerintah atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Entah kenapa pemerintah seperti tidak punya program untuk melakukan ini. Ini yang harusnya dilakukan oleh pemerintah terutama BNPT," ujar Al Chaidar.

Seperti diketahui, perwakilan Pemerintah Indonesia menjemput 18 warga negara Indonesia (WNI) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (12/8/2017).

Mereka adalah WNI yang melarikan diri dari kelompok militan ISIS di Suriah.

Selanjutnya rombongan WNI yang dideportasi itu dibawa ke BNPT Sentul Bogor.

Para WNI diserahkan langsung oleh Kementerian Luar Negeri kepada BNPT dan Densus 88 Antiteror untuk diinterogasi.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/22/23061131/pemerintah-diminta-fasilitasi-wni-dari-suriah-cerita-pengalamannya-soal-isis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke