Melalui tagline Jernih Melihat Dunia, inilah artikel-artikel yang kami hadirkan untuk menjernihkan pandangan, menghargai perbedaan, dan melihat harapan akan masa depan.
Tentang Asal-usul Nama Indonesia
Pada 8 Desember 1928, tulisan Mohammad Hatta mengungkap sejarah panjang asal-usul nama Indonesia terbit di De Socialist edisi Nomor 10. Media ini beredar di Belanda, tempat Hatta pernah bersekolah.
Judul dan isi tulisan Hatta itu aslinya menggunakan bahasa Belanda. Baru pada 1980 artikel tersebut diterjemahkan dan diterbitkan kembali oleh Yayasan Idayu.
Dalam artikel tersebut, Hatta menjabarkan runutan penggunaan nama Indonesia untuk tujuan politik. Menurut dia, nama Indonesia sudah terus dipakai oleh Perhimpunan Indonesia sejak 1922.
Detail selengkapnya dapat Anda baca di artikel "Bung Hatta dan Asal-usul Nama Indonesia".
Perjuangan Anak Menuju Sekolah di Tapal Batas
Demi bersekolah, puluhan anak di Kampung Bergosong Malaysia harus berjalan kaki puluhan kilometer ke tempat mereka belajar di SD 005 di Desa Lordes, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Puluhan siswa SD itu adalah anak dari para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di perkebunan kelapa sawit di Kampung Bergosong, Malaysia. Mereka terpaksa menempuh jarak jauh untuk bersekolah karena tidak ada sekolah di sekitaran tempat orangtuanya bekerja.
“Kami buka taman baca di Bergosong Malaysia di mana banyak buruh migran Indonesia di sana. Ternyata banyak anak-anak mereka sekolah SD dan SMP di sekolah tapal batas,” ujar Rinta Wulandari, Koordinator Gerakan Sedekah Rombongan di wilayah Kalimantan Utara, Kamis (3/8/2017).
Rinta menjelaskan, tidak ada angkutan umum di daerah anak-anak tersebut. Itulah yag menyebabkan, mereka harus berjalan kaki ke sekolah yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut.
Baca selengkapnya di artikel "Kisah Anak di Tapal Batas Berjalan 10 Km Setiap Hari untuk Sekolah".
Karya Hebat Mahasiswa ITB
Ardinda Kartikaningtyas, mahasiswa Teknik Fisika ITB angkatan 2013, bersama timnya menciptakan G-FORTAR atau Gyroscope for Military, sebuah giroskop serat optik yang diharapkan mampu menjadi giroskop militer pertama buatan putra-putri Indonesia.
Giroskop adalah merupakan sebuah sistem navigasi inersial yang di dalamnya terdapat suatu sensor kecepatan sudut. Benda ini merupakan salah satu komponen utama alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Baca lebih lanjut di artikel "Mahasiswa ITB Ciptakan Giroskop Militer Pertama Indonesia".
Keunikan Dieng Culture Festival
Dieng Culture Festival (DCF) 2017 digelar mulai Jumat (4/8/2017) hingga Minggu (6/8/2017). Dalam festival ke-14 bertema “The Spirit of Culture” ini, para pengunjung akan disuguhkan kesakralan budaya peradaban kuno masyarakat Dieng yang dikemas dengan hiburan musik jazz dari bintang tamu, dan juga keindahan alam khas negeri di atas awan.
Puncak acara sendiri yakni ritual pemotongan rambut anak gembel atau anak warga yang berambut gimbal dilakukan pada akhir rangkaian acara, Minggu (6/8/2017). Ritual ini akan diawali oleh kirab anak gembel dari rumah Pemangku Adat dan finis di halaman gedung Soeharto-Withlam.
Selengkapnya di "Dieng Culture Festival, dari Jazz hingga Potong Rambut 'Anak Gembel'".
Soal Tora Sudiro dan Apa Sebenarnya Dumolid
Setelah aktor Tora Sudiro dan istrinya, Mieke Amalia, ditangkap, polisi menemukan 30 butir obat dumolid. Obat ini semestinya diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan tidur dan gangguan panik. Resep dumolid biasanya diberikan oleh seorang psikiater.
Lantas, apa dampak bagi orang sehat bila mengonsumsi dumolid secara terus-menerus? Silakan simak di "Ditemukan dalam Penangkapan Tora Sudiro, Apa Sebenarnya Dumolid?".
https://nasional.kompas.com/read/2017/08/07/15225501/jernih-melihat-dunia--tentang-asal-nama-indonesia-hingga-karya-hebat