Salin Artikel

Menurut Menkes, Belum Ada Penelitian yang Buktikan Ganja Bisa Jadi Obat

Menurut dia, hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan ganja memiliki manfaat bagi kesehatan.

"Ya enggak bisa dong," ujar Nila saat ditemui seusai rapat koordinasi terbatas tingkat menteri di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2017).

Di sisi lain, kata Nila, ganja mengandung zat adiktif yang berbahaya bagi kesehatan.

"Kalau obat itu harus ada namanya research and development-nya, diriset, dinilai, ada clinical trial dari nol sampai ada berapa tahap. Sampai aman, baru dipakai," ujar dia.

Baca: Fidelis Seharusnya Bisa Dibebaskan karena Ada Ketentuan "Alasan Pembenar"

Nila berpendapat, kasus Fidelis yang menggunakan ganja untuk mengobati istrinya, tidak bisa digunakan sebagai bukti bahwa tanaman itu memiliki fungsi pengobatan.

"Ya enggaklah, kalau satu aja, kebetulan saja, ya enggak bisa juga. Enggak boleh, obat harus ada bukti," kata Nila.

Kasus Fidelis

Isu pemanfaatan ganja sebagai alternatif pengobatan kembali mencuat setelah adanya kasus Fidelis Arie Sudewarto (36).

Fidelis menjadi terdakwa setelah ditahan Badan Nasional Narkotika pada 19 Februari 2017 atas kasus kepemilikan 39 batang ganja.

Ganja itu ia gunakan untuk mengobati sang istri, Yeni Riawati, yang menderita penyakit langka syringomyeila.

Penyakit tersebut mulai dirasakan Yeni sejak tahun 2013, ketika sedang mengandung anak mereka yang kedua.

Upaya pengobatan pun dilakukan, mulai dari rumah sakit hingga terapi tradisional, namun tak membuahkan hasil.

Baca: Fidelis Divonis 8 Bulan Penjara dan Denda Rp 1 Miliar

Hingga akhirnya Fidelis mendapatkan informasi dan literatur dari luar jika penyakit yang diderita istrinya itu bisa disembuhkan dengan menggunakan ekstrak ganja.

Sementara itu Ketua Lingkar Ganja Nusantara (LGN) Dhira Narayana mengatakan, apa yang dialami Fidelis bukan kasus pertama di mana seseorang menggunakan ganja sebagai obat.

Sejak 2010, LGN sudah mendokumentasikan banyak orang yang menggunakan ganja sebagai obat, mulai dari penyakit kanker, diabetes, hepatitis C, AIDS, stroke, epilepsi, asam urat hingga asma.

"LGN berharap bahwa pengetahuan khasiat ganja medis menyebar ke seluruh lapisan masyarakat dan pada akhirnya dapat memberi keteguhan pada pemerintah untuk memulai riset ganja medis pertama di Indonesia," ucap Dhira.

Direktur Yayasan Sativa Nusantara Inang Winarso mengatakan, selama ini banyak orang yang ketakutan menggunakan ganja sebagai pengobatan karena payung hukumnya memang tidak ada.

"Akhirnya penderita tersebut meninggal dunia. Pilihan menggunakan ganja untuk mengobati penyakit merupakan pilihan terakhir ketika penderita telah menjalani berbagai pengobatan di rumah sakit namun kondisinya tidak membaik," kata Inang.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/03/18364511/menurut-menkes-belum-ada-penelitian-yang-buktikan-ganja-bisa-jadi-obat

Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke