JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa menjanjikan perbaikan di bidang ekonomi dan infrastruktur untuk Jawa Barat jika dirinya terpilih menjadi Gubernur.
Dari sisi ekonomi, Iwa menjanjikan untuk mendorong perkembangan ekonomi mikro di Jawa Barat. Iwa mengklaim, dia sudah terlibat dalam mendorong perkembangan ekonomi selama menjadi birokrat di pemprov Jabar.
"Selama ini saya sebagai koordinasi operasional teknis di lapangan itu mengarah pada ekonomi mikro. Alhamdulilah Jawa Barat dengan keterbarasan menjadi salah satu provinsi terbaik di Indonesia," kata Iwa, di DPP PDI Perjuangan, di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).
Iwa menilai, berkembangnya ekonomi mikro akan mendorong Jawa Barat menjadi maju. Tidak cuma ekonomi mikro, dia berjanji mendorong perkembangan ekonomi menengah dan besar di Jabar untuk maju di skala global.
(Baca: Nusron Wahid: Kalau Susi Maju Pilgub Jabar, Bisa Porak-poranda Semuanya)
Pria yang mengaku pernah berkiprah di Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Barat itu mengatakan paham betul apa pentingnya pembangunan ekonomi untuk Jabar ke depannya. Dia juga menjanjikan perbaikan sistem birokrasi di Pemprov Jabar, misalnya di bidang pelayanan dan perizinan.
"Nah, ini yang selama ini kita terus perbaiki secara besar-besaran," ujar Iwa.
Sementara di bidang infrastruktur, Iwa mengatakan proyek besar di Jawa Barat masih lambat bahkan ada yang cenderung mangkrak. Dia mengaku sudah punya strategi untuk mengatasinya.
"Oleh karena itu diperlukan ada birokrat ataupun pemimpin yang relatif bersih. Ini yang akan kita coba," ujar Iwa.
(Baca: Pilgub Jabar, PKB Pastikan Usung Helmy Faishal Zaini)
Sejumlah proyek di Jabar, menurut dia, masih perlu di selesaikan, termasuk Bandara Udara Internasional Kertajati yang diharapkan lebih besar dari Bandara Soekarno Hatta.
Selain itu, ada juga proyek pelabuhan di Patimban yang mesti diselesaikan, untuk mendukung Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Dan beberapa yang lainnya, dengan begitu diharapkan itu lebih cepat," ujar Iwa.
Untuk menyelesaikan infrastruktur, dia mengatakan tidak bisa hanya mengandalkan APBN atau APBD karena anggarannya terbatas. Dia menjanjikan menggunakan pendekatan business to business untuk menyelesaikan masalah infrastruktur.
"Nah, business to business syaratnya adalah trust, dan ini yang sedang kita bangun, kepercayaan dari dunia internasional maupun juga dari dalam negeri," ujar dia.