Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak Diaspora Tarik Investasi Asing ke Indonesia

Kompas.com - 03/07/2017, 12:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak warga negara Indonesia di luar negeri, atau yang tergabung dalam Indonesian Diaspora Network Global (IDNG), untuk membantu pemerintah mendapatkan investasi. Hal ini disampaikan Jokowi saat menerima pengurus IDNG di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan, Presiden awalnya memaparkan terkait ekonomi dunia yang masih belum stabil benar. Setiap negara masih berusaha untuk meningkatkan ekspor dan menarik investasi dari luar.

"Oleh karena itu Presiden berharap bahwa para Diaspora Indonesia dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam rangka meningkatkan ekspor kita ke sana dan juga dalam rangka menarik investasi asing ke Indonesia," kata Retno usai pertemuan.

Menlu mencontohkan mengenai ekspor batu bara ke Meksiko, bekerja sama dengan KBRI Meksiko dan WNI yang tinggal disana. Menurut dia, selama ini ekspor batubara ke Meksiko dilakukan oleh Australia. Padahal, sebenarnya Indonesia juga mempunyai peluang.

(Baca: Presiden Jokowi Dapat Penghargaan dari Diaspora Indonesia)

"Nah akan sangat baik apabila kita bisa bersinergi dengan para diaspora yang sudah tinggal di sana lama, yang sudah memiliki network yang baik, untuk katakanlah mempermudah kita di dalam membuka peluang pasar," ucap Retno.

Menurut Retno, Presiden juga menyampaikan kepada Diaspora bahwa Indonesia sudah memperoleh investment grade sehingga mempermudah upaya untuk menarik investor asing ke Indonesia dan mempromosikan pariwisata.

"Jadi tagline 'Wonderful Indonesia' akan dibawa oleh diaspora Indonesia, ke mana pun, kapan pun, di mana pun, apa pun, aktivitas yang akan dilakukan. Sehingga pada saat diaspora melakukan kegiatan maka akan gampang sekali kalau sudah bicara Wonderful Indonesia is Indonesia," ucap Retno.

Dalam pertemuan tersebut, IDNG juga memberikan penghargaan kepada Jokowi karena dianggap selalu memberikan perhatian kepada Diaspora setiap kali berkunjung ke luar negeri.

Kompas TV Mengambil Peran Mendukung Keberagaman dan Toleransi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com