Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari yang Panjang dari Sahur ke Sahur

Kompas.com - 23/06/2017, 14:29 WIB
Chappy Hakim

Penulis

Memasuki puasa hari ke-26, cuaca Jakarta relatif cukup bersahabat namun kemacetan di sebagian besar jalan raya justru bertambah parah. Banyak orang sudah tidak sabar menanti hari Lebaran. 

Pagi itu saya sahur di rumah anak saya bersama dengan cucu-cucu. Selesai sholat subuh, saya bergegas pulang ke rumah. Setelah mandi dan mempersiapkan diri untuk berangkat keluar rumah, pagi menjelang siang saya menuju kantor LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia). Gedung LVRI yang berada di sisi Jembatan Semanggi.

Tiba di sana saya langsung menuju lantai 11, kantor LVRI. Tidak ada kesan mewah samasekali di kantor itu, bahkan cenderung sederhana. Meski tidak terlalu besar, kantor LVRI ini bersih.

Tidak lama kemudian para Veteran Republik Indonesia berdatangan satu persatu. Pagi itu saya berjumpa dengan banyak senior beserta beberapa teman pengurus dan anggota legiun veteran.

Acara di hari itu adalah kesempatan saya memberikan ceramah tentang keberadaan PTFI (PT Freeport Indonesia) yang telah mencapai usia 50 tahun kehadirannya di Indonesia.

Kegiatan serupa juga saya lakukan di sejumlah kesempatan, antara lain di forum Punakawan Jaya Suprana, forum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atas undangan Prof DR Rhenald Kasali, dan terakhir di forum Duta Besar atas prakarsa Prof DR Makarim Wibisono.

Pada pertemuan di LVRI, saya diterima dengan penuh kehangatan oleh Ketua Umum LVRI Letjen Rais Abin, Sekjen LVRI Marsda FX Soejitno beserta para staf pengurus anggota LVRI.

Pertemuan yang sangat bersahabat itu sekaligus menjadi ajang nostalgia bersama para senior. Diskusi dan tanya jawab berlangsung penuh persahabatan meski topik yang didiskusikan berpotensi besar menimbulkan banyak perbedaan pendapat.

Rasa saling menghormati yang terpancar dari air muka para Veteran memang memperlihatkan refleksi dari hati nurani yang jujur dan tanpa interes apapun selain keinginan yang besar untuk mengabdi.

Semua itu dengan sendirinya membuat dialog menjadi cair. Diskusi yang sarat dengan perbedaan persepsi dan pendapat berakhir dengan kesepahaman. Tidak ada sama sekali "interupsi" yang timbul kepermukaan.

Saya sungguh merindukan suasana damai yang demikian saat kita menghadapi begitu banyak permasalahan bangsa belakangan ini. Sedih melihat ruang-ruang publik kita penuh dengan hujatan dan caci maki.

Yang lebih menyedihkan, pendapat-pendapat yang mengemuka di ruang publik seringkali tidak didasari pada penguasaan materi maupun data. Argumen-argumen yang disampaikan seringkali terlihat sangat lemah dan tidak mendasar.

Benar-benar sebuah dinamika yang membuang-buang waktu percuma, penuh dengan ambisi pribadi dan nafsu duniawi belaka.

Pemaparan dan diskusi yang berlangsung di LVRI itu memang sejak semula memiliki satu orientasi yang sama yaitu berkontribusi semaksimal mungkin bagi kesejahteraan rakyat banyak. Bukankah sebenarnya kita semua memang merindukan agar hal itu cepat terjadi.

Silaturahmi 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com