Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara di Kawasan ASEAN Dinilai Perlu Buat Konvensi Perubahan Iklim

Kompas.com - 20/05/2017, 22:54 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) dinilai perlu membuat konvensi pengendalian perubahan iklim. Langkah tersebut diperlukan sebagai upaya untuk menyikapi perubahan iklim dunia, khususnya di kawasan ASEAN.

Indonesia saat ini hanya berpegangan atas hasil konferensi pengendalian perubahan iklim PBB (COP 21 UNFCCC) yang diselenggarakan di Paris, November-Desember 2015 lalu.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Maritim Arif Havas Oegroseno mengatakan bahwa belum ada konvensi atau perjanjian antar negara di Asia Tenggara yang mengikat secara hukum tentang perubahahan iklim.

"Konvensi terorisme, perdagangan dan kemitraaan, untuk trafficking ada juga. Tapi konvensi untuk perubahan iklim belum ada di kawasan ASEAN," kata Havas dalam Jakarta Geopolitical Forum, di Jakarta, Sabtu (20/5/2017).

(Baca: Inilah Wajah Sebenarnya dari Perubahan Iklim)

Menurut Havas, Indonesia punya peran penting terkait persoalan tersebut di kawasan ASEAN. Sebab, Indonesia memiliki laut dan hutan yang amat luas dibandingkan negara-negara lain.

"Apa yang bisa kita lalukan untuk kawasan Asia Tenggara. Kita tak boleh fokus ke ketahanan domestik, harus ada ada juga norma-norma di kawasan yang mengikat secara hukum mengenai dampak peruahan iklim," ungkap Havas.

"Ini memerlukan strategi. Karena kalau ingin menciptakan instrumen, maka anda perlu strategi untuk mengimplementasikannya terlebih dulu. Baru kemudian gandeng negara lain," kata dia.

Havas berujar, sejatinya banyak langkah yang bisa dilakukan Indonesia di kawasan ASEAN. Tetapi, jika ingin menciptakan diplomasi perubahan iklim yang komprehensif, Havas menyarankan Indonesia ambil langkah lebih dulu.

"Kita harus memulainya lebih dulu. Indonesia perlu mengambil posisi sebagai pemimpin," ucap dia.

Kompas TV Sejumlah Peneliti Lakukan Ekspedisi ke Antartika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com