Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut KPU, Partisipasi Pemilih di Pilkada DKI Bisa Capai 80 Persen

Kompas.com - 19/04/2017, 18:38 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum KPU) memperkirakan, partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta melebihi target nasional, yakni sekitar 77 persen.

Hal itu dikatakan Ketua KPU Arief Budiman, setelah melakukan pemantauan ke sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), Rabu (19/4/2017).

Ia melakukan pantauan di dua TPS yang berada di Jakarta Timur, yakni TPS 95 di Lapas Wanita Pondok Bambu, dan TPS 33 serta 34 di Rusun Kampung Pulo.

Selain itu, ia juga memantau TPS 15 di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

"Dugaan saya sekitar 70 persen masih bisa tercapai. Mungkin di atas 70 persen dikitlah," ujar Arief, di KPU, Jakarta, Rabu.

Sementara, Komisioner KPU Ilham Sahputra yang juga melakukan pemantauan ke sejumlah TPS lainnya, menilai, antusiasme warga untuk menggunakan hak suaranya cukup tinggi.

(Baca: Kutukan Petahana di Putaran Kedua Berulang di Pilkada DKI Jakarta)

Hingga menjelang siang hari, menurut Ilham, di sejumlah TPS warga yang menggunakan hak pilihnya sudah mencapai 50 persen.

"Misalnya di Petamburan, dari 644 sekian pemilih itu saat kami datang sekitar Pukul 10.30 WIB sudah ada yang memilih sekitar 470-an warga," ujar Ilham.

Ilham memperkirakan, jumlah pemilih pada putaran kedua ini melebihi target.

"Kami prediksi ya sekitar 70 sampai mendekati 80 persen pemilih," kata dia.

Sebelumnya, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, target partisipan pada tingkat nasional untuk pilkada serentak 2017 sekitar 77,5 persen.

Pada pemungutan suara putaran pertama pilkada DKI Jakarta, tingkat partisipasi pemilih sebesar 77,1 persen.

Kompas TV Warga melakukan protes karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com