Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi Pelaksanaan Pilkada DKI, Kalla Minta Ahok-Djarot Legawa

Kompas.com - 19/04/2017, 17:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi jalannya Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang berlangsung lancar dan aman.

“Saya kira ini pilkada terlaksana dengan sangat aman. Tidak ada insiden apa-apa, semua TPS berjalan dengan lancar,” kata Wapres di Rumah Dinas, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).

Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dibandingkan pasangan Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat.

Wapres mengakui, selisih hasil quick count atau hitung cepat itu cukup besar bahkan mencapai 15 persen.

(Baca: Kapolri Pastikan Tak Ada Mobilisasi Massa Kawal Pilkada DKI)

“Terus terang hampir tidak ada orang yang mengira angka ini. Kalau semua survei katakan beda 1-2 persen kan, enggak ada yang beda banyak,” kata dia.

Meski masih merupakan hasil hitung cepat, ia memprediksi, hasil real count yang nantinya akan dirilis Komisi Pemilihan Umum pun tidak akan beda jauh.

Sekali pun ada margin of error dari hasil hitung cepat itu yang mencapai 5 persen.

“Jadi kalau pun dikatakan bahwa kemungkinan besar, saya tidak katakan pasti ya, bahwa ini Anies-Sandi dapat dikatakan memimpin Jakarta yang akan datang,” ujarnya.

Ahok-Djarot harus legawa

Mengacu pada hasil hitung cepat itu, Kalla juga meminta pasangan calon Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat menerima hasil Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dengan lapang dada.

“Kalau pun nanti hasilnya seperti ini setelah KPU tentu kita mengharapkan Pak Basuki dan Djarot itu legawa menerima,” kata Kalla di Rumah Dinas di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).

Wapres mengatakan, Ahok dan Djarot masih memiliki waktu yang cukup untuk membereskan sejumlah pekerjaan rumah yang tersisa di era kepemimpinan mereka hingga September 2017.

(Baca: Anies-Sandi Unggul dalam Quick Count, Relawan Berencana Sujud Syukur)

“Karena ini kan masih lima bulan lagi kan, ini baru pergantian kepemimpinan Jakarta ini,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Kalla juga berharap, agar gubernur dan wakil gubernur yang baru dapat menjaga persatuan dan kesatuan seluruh warga DKI Jakarta.

Ia mengakui, proses pilkada yang telah berjalan selama beberapa waktu terakhir membuat polarisasi antarwarga.

“Pemimpin jangan terlalu (terlarut) euphoria, hargai yang kebetulan angkanya di bawah. Dan yang angkanya di bawah juga hormati,” ujarnya.

“Sekarang itu damai, selesai sudah persoalan itu tidak ada masalah agama, ideology. Mulai kembali kita smeua bangun bangsa ini,” lanjut dia.

Kompas TV JK: Harus Bersatu Setelah Pilkada

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com