Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemdikbud Terima Laporan Kebocoran Soal UN

Kompas.com - 10/04/2017, 18:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daryanto mengaku pihaknya menerima sebanyak 17 laporan pengaduan di antaranya mengenai isu kebocoran soal ujian nasional.

"Dari 17 laporan tersebut, sebanyak empat laporan mengenai isu kebocoran soal dan empat aduan mengenai kunci jawaban," ujar Daryanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (10/4/2017), seperti dikutip Antara.

Laporan kebocoran soal dan kunci jawaban tersebut berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera.

Namun, pihaknya masih menelusuri kebocoran soal tersebut apakah berasal dari ujian nasional berbasis komputer (UNBK) atau ujian nasional kertas pensil (UNKP).

Meski demikian, pihaknya kurang yakin jika bocoran soal tersebut berasal dari soal UNBK karena soal baru bisa diunduh 30 menit sebelum ujian berlangsung.

"Saat ini kami baru menerima pengaduan dari masyarakat," kata dia.

Pengaduan lainnya yang mendominasi, yakni masih pada permasalahan kendala teknis, pemadaman listrik, ujian susulan, gagal "login" hingga kesalahan nama.

Sementara itu, Kepala Biro Kerja sama Layanan Masyarakat (BKLM), Ari Santoso mengatakan, pihaknya menerima laporan sebanyak 98 kendala teknis pada pelaksanaan UNBK seperti pemadaman listrik, gagal login dan lainnya.

"Tapi itu baru sesi pertama. Jumlah ini kecil sekali, jika dibandingkan dengan jumlah sekolah yang mengikuti UN yang mencapai 30.000 lebih," ujar Ari.

Ari menegaskan bahwa pelaksanaan UNBK bertujuan agar pendidikan Indonesia lebih baik dibandingkan sebelumnya. Peluang kebocoran pada UNBK juga lebih kecil dibandingkan dengan UNKP.

Sebanyak 1.812.035 siswa SMA/MA dari 20.557 sekolah mengikuti UN yang dimulai Senin.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.905 sekolah atau 667.741 peserta mengikuti UNKP dan 9.652 sekolah atau 1.144. 294 peserta mengikuti UNBK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com