Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pengiriman E-KTP Palsu, Kemendagri Koordinasi dengan Bea Cukai

Kompas.com - 09/02/2017, 22:40 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementrian Dalam Negeri melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementrian Keuangan terkait dugaan pengiriman KTP elektronik (e-KTP) palsu dari luar negeri.

Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, Direktur Pendaftaran Penduduk Drajat Wisnu Setyawan telah mendatangi Dirjen Bea dan Cukai di Rawamangun, Jakarta Timur sejak pukul 08.00 WIB.

"Benar terdapat pengiriman barang cetakan dari Kamboja. Barang itu dikirim melalui jasa pengiriman FEDEX melalui Bandara Soekarno Hatta," kata Zudan melalui pesan singkat, Kamis (9/2/2017).

Zudan menuturkan, sesuai prosedur pemeriksaan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, barang tersebut dipindai melalui pemindai x-ray.

Selain e-KTP, barang lain yang ada di dalam kardus itu adalah buku tabungan dan kartu ATM serta Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Adapun rinciannya adalah 36 lembar cetakan KTP elektronik, 32 lembar kartu NPWP, satu buku tabungan, dan satu ATM.

"Karena dicurigai bahwa barang cetakan tersebut merupakan dokumen yang dipalsukan, maka barang tersebut disita dan dilakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut," ucap Zudan.

Informasi mengenai e-KTP palsu itu beredar di media sosial dan dikhawatirkan sebagian kalangan akan digunakan untuk melakukan kecurangan dalam pilkada serentak.

Namun, Zudan memastikan bahwa e-KTP palsu itu tidak dapat digunakan untuk memilih di tempat pemungutan suara. Sebab, ada pembaca cip kartu (card reader) yang digunakan di TPS.

Selain itu, ada sistem pengawasan berlapis di TPS untuk mencegah kecurangan.

"Ada saksi, pengawas, dan masyarakat yang saling mengenal. E-KTP dan surat keterangan hanya digunakan di satu jam terakhir, pukul 12.00-13.00 untuk pemilih yang belum terdaftar di DPT (daftar pemilh tetap)," ujar Zudan.

Dukcapil juga akan buka layanan pada hari-H penyelenggaraan pilkada untuk mengecek nomor induk kependudukan (NIK) dari TPS jika ada hal yang mencurigakan.

"Caranya, difoto KTP elektroniknya, dan kirim ke WA (pesan WhatsApp) Dukcapil setempat. Segera Dukcapil cek ke database dan hasilnya dikirim kembali ke petugas di TPS," ujar Zudan.

Kompas TV E-KTP Bisa Jadi Kunci Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com