Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Akan Tanya Insiden "Pancagila" kepada Menhan dan Panglima TNI

Kompas.com - 06/02/2017, 15:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR menjadwalkan rapat kerja bersama Menteri Pertahanan dan Panglima TNI, Senin (6/2/2017).

Agenda utama yang akan dibahas adalah mengenai evaluasi pencapaian program anggaran dan pencapaian kerja Kemenhan/TNI pada 2016 serta membahas perencanaan program anggaran dan kerja 2017.

Baik Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu maupun Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo serta jajarannya terlihat hadir di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, sekitar Pukul 14.00 WIB.

Selain membahas anggaran, Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin mengatakan, pihaknya mungkin juga akan mendalami isu-isu pertahanan.

Salah satunya terkait insiden Pancagila yang membuat Indonesia menghentikan sementara kerja sama militernya dengan Australia. Sebab, dalam waktu dekat pihak militer Indonesia dan Australia dijadwalkan bertemu awal Februari.

"Mungkin paling akan ditanyakan pertemuan itu," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan Panglima TNI pada rapat kerja akhir Januari lalu. Kepala Staf Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Binskin, menurutnya, akan segera menyampaikan hasil investigasi terkait insiden plesetan Pancasila tersebut pada 8 Februari.

Setelah hasil investigasi disampaikan, Indonesia akan menentukan langkah kebijakan lanjut Pihak Australia pada kesempatan tersebut juga akan menyampaikan permintaan maaf kepada TNI terkait kesalahpahaman yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Menhan Ryamizard Ryacudu dalam paparannya menyampaikan sejumlah isu pertahanan, salah satunya menyoroti tentang masalah Laut Cina Selatan.

Ia kemudian melobi pihak China dan mengajak mereka agar lebih terbuka dalam bekerja sama. Hal itu disambut baik oleh negara berjulukan tirai bambu. Mereka kemudian menyambut baik tawaran patroli bersama di perairan Laut China Selatan.

"China menyambut baik dan menegaskan bahwa China bersedia berbicara terbuka, patroli bersama untuk misi perdamaian," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com