Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kemegahan Gedung Peradilan Tak Ada Artinya jika Aparatur Melakukan Hal Tercela"

Kompas.com - 31/01/2017, 15:41 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali berharap, kinerja aparatur pengadilan lebih ditingkatkan. 

Dengan demikian, performa semakin meningkat.

Hal tersebut disampaikan Hatta saat memberikan sambutan pada acara peresmian Tower Mahkamah Agung (MA) RI dan 135 Gedung Kantor Pengadilan pada empat lingkungan peradilan seluruh Indonesia.

Acara digelar di Kantor MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2017).

"Harapan saya, segala target capaian yang kita raih selama ini untuk tahun ke depan dapat kita tingkatkan lagi. Kita harap gedung pengadilan adalah gedung yang ramah pada publik, dapat memberi pelayanan prima kepada para pencari keadilan," ujar Hatta.

Turut hadir dalam acara tersebut hakim-hakim Agung MA dan sejumlah hakim pengadilan dari seluruh Indonesia.

Menurut Hatta, pembangunan gedung pengadilan menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar kinerja seluruh jajaran peradilan lebih ditingkatkan.

Khususnya, bagi hakim agung, hakim ad hoc, yang telah mendapatkan berbagai fasilitas yang memadai.

"Kemegahan gedung pengadilan enggak ada artinya jika aparatur pengadilan melakukan hal-hal tercela. Saya mendorong terus agar kita jujur, tidak pungli, tidak suap. Kita sebagai palang pintu terakhir keadilan," kata Hatta.

"Secara tegas saya nyatakan kita akan ambil tindakan tegas dan zero tolerance terhadap pelakunya. Saya mengajak awal tahun ini menuju pengadilan modern dan dipercaya publik," tambah dia.

Pembangunan tower MA RI dan 135 gedung pengadilan pada 4 (empat) lingkungan peradilan yang telah selesai dilaksanakan secara bertahap sejak tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun anggaran 2016 dengan total anggaran senilai Rp.1.656.798.629.182.

Dana ini digunakan untuk keperIuan renovasi dan pemekaran wilayah sesuai dengan PP No.78 Tahun 2007.

Tower MA dibangun dengan merenovasi dan memperluas gedung yang ada dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ruang kerja pimpinan Mahkamah Agung, para hakim agung, para hakim adhoc beserta staf.

Pembangunan tower Mahkamah Agung dilaksanakan oleh penyedia jasa yang terdiri dad Konsultan Manajemen Konstruksi (PT. Mitraplan Kons).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com