Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Ternyata Kita Banyak Berantem karena Kurang Berkesenian

Kompas.com - 23/01/2017, 21:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil turut menghadiri peringatan hari ulang tahun ke-70 Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Perayaan Megawati diperingati lewat pergelaran teater kebangsaan bertajuk "Tripikala; Tertawa Bersama Megawati Soekarnoputri", di Taman Ismail Marzuki, Senin (23/1/2017) sore.

Ridwan menilai banyak pelajaran yang bisa dipetik dari aksi teater yang ditampilkan.

(Baca: Sindiran "Ngeluh sama Tuhan Kok di Twitter" pada HUT Megawati...)

"Ternyata kita banyak berantem karena kurang berkesenian. Pulang dari sini ada hikmah, perbanyak bikin kesenian dan kebudayaan, jangan-jangan itu obatnya terhadap ribut-tibut, terlalu banyak keseriusan," kata Ridwan Kamil.

Adapun teater itu bercerita mengenai seorang raja yang sakit dan harus mengonsumsi air suci Tripikala agar dapat sembuh.

Dua orang pangeran pun berkelana keliling Indonesia untuk mencari tiga botol air suci itu.

Namun, air Tripikala itu justru direbut oleh dua adipati yang berniat mendapatkan takhta sang raja.

Di akhir cerita, sang raja mengaku hanya berpura-pura sakit untuk menguji kesetiaan para bawahannya.

(Baca: Jokowi Benar-benar Terpingkal bersama Megawati...)

Selain itu, sang raja ingin menguji kemampuan bawahannya dalam menjelajah Nusantara.

"Saya pulang banyak oleh-oleh, banyak sindiran untuk pemimpin, supaya adil dan peka, jangan banyak curhat, harus tangguh," kata pria yang akrab disapa Emil ini.

Emil pun mengucapkan selamat ulang tahun ke-70 ke Megawati. Ia berharap pada usia kepala tujuh, Presiden kelima RI itu bisa terus berkarya untuk bangsa.

Ditanya soal kedekatannya dengan PDI-P dan Megawati, Emil menegaskan bahwa dia dekat dengan semua pihak.

"Saya akrab sama siapa aja. Sok pilih sedikit didukung atau banyak didukung?" kata dia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com