Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Optimistis Penyelenggaraan Pilkada Berjalan Sesuai Jadwal

Kompas.com - 11/01/2017, 15:04 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Juri Ardiantoro optimistis penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017 akan berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Hal ini diungkapkan Juri setelah melihat proses pencetakan surat suara pilkada Provinsi Banten yang dikerjakan oleh PT Dian Rakyat, di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (11/1/2017).

"Kami ingin pastikan bahwa tahapan dalam pengadaan logistik pilkada itu berjalan lancar sesuai dengan rencana yang dibuat oleh KPU provinsi. Dan sudah sama-sama lihat hari ini sudah mulai produksi dan tidak ada hal yang buat kami khawatir," ujar Juri.

Ia mengatakan, proses pencetakan surat suara di sejumlah daerah lainnya juga telah berjalan, yakni di Medan, Bogor, Kudus, Klaten, Makassar, Surabaya, dan Jakarta.

"Mudah-mudahan tak ada hal yang buat proses pilkada jadi terlambat. Kalau lihat jadwalnya ini tidak terlalu lama produksi surat suara," kata dia.

Meski demikian, KPU mengkhawatirkan kondisi cuaca saat pendistribusian.

KPU akan mencari strategi agar pendistribusian berjalan lancar sehingga surat suara sampai ke KPUD Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota tepat waktu dan tidak rusak.

"Tinggal KPU rancang distribusi supaya surat suara dan kebutuhan lain sampai di tempatnya tepat waktu, jumlah tepat, dan kualitas terjaga. Jangan sampai nanti surat suara karena kondisi musim hujan, distribusi, dan ganggu kualitas surat suara," kata Juri.

Pilkada serentak akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017.

Ada 101 daerah yang akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Adapun jumlah surat suara yang dicetak secara nasional untuk Pilkada serentak 2017 sekitar 45.591.762 lembar.

Rinciannya, yakni 22.918.568 lembar untuk pemilihan bupati atau wali kota dan 22,673,194 lembar untuk pemilihan gubernur.

Kebutuhan tinta sidik jari sebanyak 199.322 botol.

Untuk segel kotak suara sebanyak 2.093.971 keping.

Sedangkan kebutuhan hologram yang akan digunakan untuk formulir C1 sekitar 330.627 keping.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com