Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarungan, Jokowi Saksikan Kembang Api di Rumah Saja

Kompas.com - 01/01/2017, 01:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo merayakan pergantian tahun baru dari 2016 ke 2017 di Istana Bogor, Jawa Barat. Dari halaman Istana Bogor, Jokowi menikmati meriahnya kembang api.

Jokowi mengunggah foto kegiatannya itu di akun Twitter @Jokowi pada Minggu (1/12/2017) dini hari. Dalam foto tersebut, Jokowi tampak duduk di taman Istana Bogor dengan mengenakan kemeja dan sarung kotak-kotak.

Di latar belakang foto, tampak bangunan Istana Bogor yang diselimuti meriahnya kembang api.

"00.00 Tahun 2017 di rumah saja SELAMAT TAHUN BARU -Jkw," kicau Jokowi.

 

Foto ini mengingatkan momentum Jokowi saat pergantian tahun 2015 ke 2016. Saat itu, Jokowi juga mengunggah fotonya tengah bersarung saat menikmati sunrise atau matahari terbit yang pertama pada 2016 di Raja Ampat, Papua Barat.

Sejak Sabtu (31/12/2016) siang, Jokowi menghabiskan waktu menjelang akhir pergantian tahun bersama keluarganya. Ia bersama keluarga sempat jalan-jalan ke Botani Square, Bogor, untuk menonton film Cek Toko Sebelah.

Dalam film itu, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi cameo atau bintang tamu.

Lalu, Jokowi juga sempat mengunggah video kegiatannya bersama Kaesang dan putrinya, Kahiyang Ayu, di YouTube. Dalam video, Jokowi ditemani kedua anaknya menelepon Neisha, bocah asal Tomohon.

Neisha sebelumnya sempat menangis karena tidak bisa bertemu Jokowi saat Presiden melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara, Selasa (27/12/2016) lalu. Video Neisha yang menangis sebelumnya di-upload sang ibu di Facebook dan menjadi viral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com