Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Beda Sikap soal Moratorium UN, Mendikbud Cari Jalan Tengah

Kompas.com - 16/12/2016, 19:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menghormati sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menentang moratorium ujian nasional.

Ia mengaku sudah mencoba mengakomodasi pandangan JK agar moratorium UN bisa tetap diteruskan.

"Pada prinsipnya saya sangat menghormati Pak Wapres, saya sudah berusaha mengakomodasi pandangan beliau. Kalau ada yang belum terakomodir, ya, dicarikan jalan tengah," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (16/12/2016).

Menurut Muhadjir, pandangan JK yang ia coba akomodasi adalah standarisasi mengenai kualitas pelajar.

(baca: Wapres Anggap Moratorium Ujian Nasional Gagasan Terbalik)

Ia menjelaskan, alternatif standarisasi sudah disiapkan, seperti ujian sekolah berstandar nasional (USBN).

Melalui USBN, ada standar pelaksanaan ujian sekolah secara nasional. Namun, sekolah bisa menyesuaikan materi ujian berdasarkan kemampuan masing-masing.

Sebab, Muhadjir mengakui kualitas sekolah saat ini juga belum merata.

"Saya pun sudah pernah dipanggil Wapres Jusuf Kalla, diberikan pengarahan soal ujian nasional selama satu jam. Sepanjang yang saya tahu, itu semua sudah saya masukkan dalam materi," kata Muhadjir.

(baca: Pemerintah Dianggap Tidak Kompak soal Ujian Nasional)

Muhadjir mengatakan, kajian terbaru soal moratorium UN ini akan kembali disampaikan dalam rapat terbatas pada Senin pekan depan.

Ia mengaku siap menerima apa pun keputusan Presiden Joko Widodo jika moratorium UN pada akhirnya ditolak.

"Ditunggu saja apa keputusannya," ucap Muhadjir.

Usai rapat kabinet paripurna, Rabu (7/12/2016), Kalla menyebut bahwa usulan moratorium UN tidak disetujui.

"Ya, hasilnya usulan moratorium itu tidak disetujui, tapi disuruh kaji ulang," kata Kalla di Istana Wapres, Rabu. (Baca: Usulan Moratorium Ujian Nasional Ditolak).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com