Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seharusnya Moratorium UN sejak 2008, Ini Terlambat"

Kompas.com - 02/12/2016, 07:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi X DPR, Popong Otje Djunjunan, menyetujui gagasan moratorium atau penghapusan sementara ujian nasional (UN) yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Menurut dia, UN bisa diadakan jika kondisi pendidikan setiap daerah di Indonesia sudah merata.

"Ini boro-boro Jakarta dengan Papua, Banten juga, masih berbeda. Jadi, pertama saya acungkan jempol karena berarti Saudara (Mendikbud) mengerti roh pendidikan," kata Popong dalam rapat kerja bersama Kemendikbud, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Ia menyesalkan mengapa tak sejak lama UN dihapuskan.

Pelaksanaan UN dianggap Popong melanggar Pasal 58 dan 59 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Adapun kedua pasal tersebut pada intinya menyebutkan bahwa evaluasi hasil belajar siswa dilakukan oleh pendidik.

(Baca: Pentingnya Moratorium Ujian Nasional)

Sementara itu, evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala dan sistematis untuk mencapai standar nasional pendidikan.

Masyarakat atau organisasi profesi dapat membentuk lembaga mandiri untuk melakukan evaluasi tersebut.

Popong juga menyinggung putusan Mahkamah Agung Nomor 2596 K/PDT/2008 tanggal 14 September 2008 yang menyatakan perlu adanya pemerataan sarana dan prasarana pendidikan sebelum menyelenggarakan UN.

"Harusnya mulai dari 2008 saat MA mengeluarkan putusan itu. Moratorium ini terlambat. Tapi enggak apa-apa. Biar lambat asal selamat," kata Politisi Partai Golkar itu.

Ia berharap agar Kemendikbud melakukan kajian mendalam sebelum menerapkan moratorium UN.

Kajian itu, misalnya, dengan menetapkan pengganti UN untuk mengukur pencapaian siswa.

Muhadjir mengatakan, sebagai pengganti UN, Kemendikbud menyiapkan ujian sekolah berstandar nasional (USBN).

Dalam konsep USBN, jenis soal akan terdiri dari pilihan ganda dan esai.

Halaman:


Terkini Lainnya

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Nasional
PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

Nasional
PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Nasional
PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Nasional
Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com