Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Sebut Posisi Baru Ade Komarudin Tergantung Presiden

Kompas.com - 01/12/2016, 13:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai, tak menutup kemungkinan Ade Komarudin akan mendapat jabatan baru di eksekutif setelah lengser dari posisi Ketua DPR.

Menurut Aburizal, hal tersebut akan sangat tergantung kepada Presiden Joko Widodo. Presiden bisa menentukan posisi ataupun jabatan untuk Ade Komarudin seusai kebutuhan. 

"Itu tergantung Presiden," kata Aburizal seusai menghadiri rapat pimpinan nasional Kamar Dagang dan Industri, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

(Baca: Novanto Kembali Jabat Ketua DPR, Suara Partai Golkar Diprediksi Turun)

Dalam acara tersebut juga hadir Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Namun, Aburizal enggan mengungkapkan apakah sudah ada pembicaraan antara dia, Novanto, dan Jokowi terkait posisi untuk Ade Komarudin.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyebut bahwa partainya akan bicara dengan Jokowi terkait posisi baru untuk Ade.

(Baca: "Jalan Super-mulus" untuk Setya Novanto)

Saat ini, Golkar sendiri hanya memiliki satu pos menteri di Kabinet Kerja, yakni Menteri Perindustrian yang diisi Arilangga Hartarto.

"Nanti mudah-mudahanlah ada posisi yang baik. Semua (posisi) baik asal dia bisa menjalankan dengan baik," tambah Aburizal.

Kristian Erdianto Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie saat memberikan keterangan terkait wacana pencalonan kembali Novanto sebagai Ketua DPR RI, di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2016).
Aburizal memastikan bahwa Ade ikhlas melepas jabatannya sebagai Ketua DPR. Ade tidak menghadiri rapat paripurna dan pelantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR karena sedang sakit.

Setya Novanto resmi menjabat sebagai Ketua DPR setelah mengucapkan sumpah jabatan. Prosesi tersebut dilakukan pada rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2016) sore.

Tidak ada fraksi yang menolak usulan Golkar agar Setya Novanto kembali menjadi Ketua DPR. Beberapa fraksi hanya memberikan sejumlah catatan.

Adapun Golkar kembali mengajukan Novanto sebagai Ketua DPR menggantikan Ade Komarudin mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto.

(Baca: Aburizal Yakin Novanto Bisa Bagi Waktu antara Ketum Golkar-Ketua DPR)

Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.

Adapun Novanto mundur dari kursi Ketua DPR pada Desember 2015 lalu karena tersangkut kasus "Papa Minta Saham" dan digantikan oleh Ade.

Novanto dituding mencatut nama Jokowi untuk meminta saham dari PT Freeport Indonesia.

Kompas TV Setya Novanto Ceritakan Awal Mula Kembali Menjabat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com