Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Investor Belanda, Jokowi Bicara Demo dan Politik Indonesia

Kompas.com - 23/11/2016, 15:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima para pengusaha dan investor dari Belanda, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/11/2016).

Kunjungan para pengusaha di Belanda ini masih bagian dari kunjungan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte ke Indonesia.

Ada enam pengusaha yang hadir, yakni Royal Dutch Shell, Marten Wetselaar; CEO Van Oord, Pieter Van Oord; CEO Port of Rotterdam, Allard Castellein; CEO PGGM Pension Fund, Else F Bos; CEO Damen Shipyard Group, Rene H Berkvens; dan CEO Royal Vopak, Frits Eulderink.

Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan mengenai berbagai hal yang sudah dilakukan pemerintah yang dipimpinnya untuk meningkatkan Indonesia.

Upaya itu antara lain, dengan mengurangi subsidi yang tidak efektif, hingga melakukan deregulasi atas izin usaha.

Menurut Jokowi, upaya ini sudah berhasil meningkatkan peringkat Indonesia sebagai negara yang mudah melakukan bisnis, dari semula 106 menjadi 91.

"Itu adalah rekor dunia. tidak pernah satu negara lompat dengan mudah seperti itu dalam satu tahun," kata Jokowi.

Presiden juga menyinggung mengenai program pengampunan pajak atau tax amnesty. Jokowi menyebut program ini sudah berhasil menggenjot pendapatan pajak bagi Indonesia.

Pada periode I yang ditutup pada 30 Oktober lalu,penerimaan uang tebusan mencapai Rp 97,2 triliun. Sementara deklarasi harta mencapai Rp 4.500 triliun dan repatriasi Rp 137 triliun.

"Sampai lima bulan, menjadi program Tax Amnesty yang paling sukses di sejarah dunia," ucap Jokowi.

Namun, Jokowi mengakui belakangan ini tensi politik di Indonesia, khususnya di ibukota, tengah memanas karena pemilihan kepala daerah.

Jokowi pun menyinggung mengenai demonstrasi besar-besaran yang dilakukan di Istana pada 4 November lalu, yang rencananya akan dilanjutkan pada 25 November dan 2 Desember mendatang.

"Dalam demokrasi, memang kadang-kadang menjadi gaduh. Anda mungkin sudah mendengar ada demonstrasi dan tensi politik belakangan ini. Kita menjadi terbiasa dengan itu. Kita menerima itu sebagai harga demokrasi," ucap Jokowi.

Kompas TV Nikmati Budaya Khas Belanda di Kuningan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com