Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata dan Pesan Antasari Azhar Jelang Bebas Bersyarat

Kompas.com - 08/11/2016, 19:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah hampir delapan tahun mendekam di balik jeruji besi, Antasari Azhar akan bebas bersyarat pada Kamis (10/11/2016) nanti.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menggelar syukuran kebebasannya di Lapas Kelas 1 Tangerang. Di lapas itulah Antasari dipenjara.

Saat menyampaikan sambutan, Antasari sempat tercekat menahan tangis. Hingga akhirnya, pensiunan jaksa itu tak kuasa membendung air mata.

Di depan tamu yang menghadiri syukuran itu, dia mengaku ikhlas pernah menjalani hidup di penjara.

(Baca: Jelang Bebas Bersyarat, Antasari Azhar Ajukan Ulang Permohonan Grasi kepada Jokowi)

Antasari kembali menuturkan bahwa hukuman yang harus dijalaninya adalah bentuk penzaliman.

Namun, dia mengaku tak dendam dan akan senantiasa mendoakan pihak yang menzaliminya.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar diabadikan saat acara tausiyah dan silaturahmi bersama rekan para narapidana di Lapas Kelas 1, Tangerang, Selasa (08/11/2016). Antasari mengadakan acara ini jelang pembebasannya pada 10 November 2016 mendatang.
"Saya ingin mereka yang menzalimi saya lebih bahagia dari saya nantinya," ujar Antasari.

Dalam kesempatan itu, Antasari juga menyampaikan pesan agar jangan ada yang khawatir dengan kebebasannya.

Dia menjamin tak akan membuat kegaduhan dengan menyeret orang yang sudah menyakitinya ke ranah hukum. 

(Baca: Antasari Azhar Buka Suara soal Peran Rani Juliani dalam Kasusnya)

"Saya tidak mau menzalimi orang karena menurut saya rasanya sakit bila dizalimi," katanya.

Antasari ingin pulang ke rumah dengan hati yang bersih, bebas dari dendam. Dia juga tak akan mengungkit kisah pahit yang dialaminya.

"Marah dan dendam saya tinggal, saya pulang tidak akan mengungkit-ungkit apa yang telah terjadi," kata Antasari, berlinang air mata.

Antasari ingin fokus membangun hidup bersama keluarga yang sudah ditinggalkannya lebih dari tujuh tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com