JAKARTA, KOMPAS.com - Polri berharap keputusan mempercepat proses hukum Basuki Tjahaja Purnama dalam perkara dugaan penodaan agama membuat demonstran kembali ke daerah masing-masing.
Keputusan itu merupakan kesepakatan antara perwakilan demonstran dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian juga hadir dalam pertemuan itu.
"Kami berharap perwakilan tadi bisa menjelaskan ke korlap dan penanggungjawab massa untuk dijelaskan lagi ke massanya sehingga bisa bubar dan kembali ke tempat masing-masing," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Polri memberikan waktu beberapa jam bagi koordinator lapangan dan penanggungjawab massa menyampaikan hasil pertemuan antara perwakilan demonstran dengan Wapres Kalla. Setelah itu, daerah aksi harus bersih dari pengunjuk rasa.
Boy enggan berandai-andai apakah demonstran mau bubar atau tidak. Namun yang pasti, Polri akan mengawal pembubaran demonstran dengan tertib. Boy memperkirakan, akan sulit membubarkan demonstran seratus persen.
Sebab, para demonstran kebanyakan berasal dari luar Jakarta dan tidak memiliki tempat menginap.
"Apalagi yang dari daerah itu melihat Monas, ya bisa sampai malam itu," ujar Boy.
Oleh sebab itu, akan ada personel Polri yang patroli di sekeliling Jalan Medan Merdeka, Jalan Veteran dan Jalan Juanda untuk membubarkan massa dengan damai.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian berjanji akan cepat menyelesaikan penanganan kasus yang dituduhkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Baca: Kapolri Janji Kasus Ahok Selesai Dua Minggu, Ini Komentar Perwakilan Demonstran)
Ahok dituduh menistakan agama terkait ucapannya yang mengutip surat Al Maidah ayat 51. Janji itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla sesuai bertemu dengan perwakilan demonstran di kantor Wapres, Jakarta Jumat petang.
"Kesimpulannya ialah dalam hal (kasus) saudara Ahok, kita akan tegakkan, laksanakan dengan hukum yang tegas dan cepat. Oleh Kapolri dijanjikan selesai dalam dua minggu pelaksanaan yang cepat itu," kata JK.
"Sehingga semua berjalan sesuai aturan, tapi dengan tegas. Itu aja," tambah JK.
Pertemuan digelar tertutup. Hanya ada tiga orang perwakilan demonstran yang diterima, yakni Ustaz Bachtiar Nashir, Ustaz Zaitun, dan Ustaz Misbah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.