Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pungli di Pelindo III, Polisi Sita 17 Buku Rekening Bersaldo Total Rp 15 Miliar

Kompas.com - 02/11/2016, 22:14 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), Polda Jawa Timur dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak menggeledah ruang Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis PT Pelindo III, di Jalan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (1/11/2016). 

Dari penggeledahan tersebut, tim menyita 17 buku rekening. 

"17 rekening kategorinya dua, (yakni) penampung dan penerima," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Pol Agung Setya dalam konferensi pers yang digelar di Gedung H Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (2/11/2016).

Total saldo di 17 rekening yang disita, kata Agung, mencapai Rp 15 miliar.

Ia menjelaskan, dalam prosesnya perusahaan-perusahaan kontainer mentransfer sejumlah uang ke PT Akara agar bisa keluar dari pelabuhan Tanjung Perak (dwelling time).

"Bahkan kontainer (milik perusahaan asal) Singapura pun sudah bayar hari ini karena untuk mempercepat," kata dia.

Uang yang sudah terkumpul itu dibagikan kepada sejumlah pihak yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak.

Namun, Agung tidak bisa mengungkapkan para penerima uang tersebut. Sebab, pihaknya masih terus mendalami kasus ini.

"Disebar ke rekening rekening lain. Ini akan kami telusuri karena dana yang masuk adalah dana hasil kejahatan," kata dia.

Praktik pungutan liar yang melibatkan salah satu direktur di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III ditengarai terjadi sejak 2004.

Pungli tersebut dilakukan terhadap truk-truk yang memuat barang impor di kawasan Terminal Petikemas Surabaya.

"Untuk satu truk, bisa dikenakan Rp 500.000 sampai Rp 2 juta. Pungli itu dibebankan kepada perusahaan impor," kata Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Takdir Matanette, Selasa (1/11/2016).

Menurut Takdir, pungli itu atas sepengetahuan RS sebagai Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis PT Pelindo III.

(Baca: Direktur Pelindo III Diduga Terlibat Pungli Truk Muat Barang Impor)

RS pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Terminal Petikemas Surabaya, salah satu anak perusahaan PT Pelindo III. RS diamankan setelah gabungan tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungli (Saber Pungli) Polri, Polda Jatim, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, yang menggeledah ruangannya kemarin siang.

Dari ruangan RS, tim Saber Pungli menemukan uang tunai Rp 600 juta. Selain itu, komputer dekstop yang diduga berisi dokumen penting juga diamankan sebagai barang bukti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com