Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PWNU DKI Ancam Beri Sanksi Pengguna Atribut NU pada Unjuk Rasa 4 November

Kompas.com - 02/11/2016, 21:43 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi DKI Jakarta akan memberi sanksi jika ada anggotanya yang membawa atribut NU dalam unjuk rasa pada 4 November 2016.

Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta Samsul Ma'arif mengatakan, pihaknya akan terus memantau unjuk rasa yang bakal digelar di depan Istana Kepresidenan ini.

Jika ada anggota NU yang diketahui membawa nama organisasi dalam aksi tersebut, kata Samsul, akan diberikan sanksi teguran.

"Kita coba nanti memantau. Ketika ada teman-teman yang menyalahgunakan nama organisasi maka kita akan tegur," kata Samsul di Kantor PWNU, Jakarta Timur, Rabu (2/11/2016).

Adapun jika ada anggota membawa nama NU untuk melakukan perusakan, kata Samsul, PWNU tak segan memberikan sanksi pemecatan.

Menurut Samsul, sanksi tersebut diberikan karena anggota yang bersangkutan tidak bisa menjaga nama baik NU.

"Kalau menggunakan organisasi untuk melakukan perusakan, tentu kita tindak sangat keras, termasuk pengeluaran. Karena orang itu dianggap tidak bisa menjaga marwah organisasi," ucap Samsul.

Samsul mengatakan, tindakan perusakan tidak sejalan dengan prinsip NU. Sebab, kata dia, NU lebih mengutamakan mencegah keburukan sebelum melakukan kebaikan.

"Tindakan kita pada dasarnya mencegah kemungkaran. Itu lebih diutamakan ketimbang hanya menarik kebaikan."

Pengurus Besar NU (PBNU) sebelumnya melarang atribut mereka digunakan saat demonstrasi pada 4 November 2016.

Sebab, secara kelembagaan, NU tidak ikut serta dalam demonstrasi tersebut. Aturan tersebut juga diterapkan oleh PWNU DKI Jakarta.

PWNU, kata Samsul, mengikuti arahan dari Pengurus Besar NU yang melarang penggunaan atribut sebagai simbol kelembagaan.

Kompas TV Tokoh & Ulama Harapkan Unjuk Rasa yang Damai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com