JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu berharap pameran industri pertahanan Indo Defence 2016 Expo & Forum bisa menjadi langkah awal pemerintah dalam memajukan industri pertahanan dan keamanan dalam negeri.
Ryamizard menilai, Indo Defence merupakan ajang untuk menjalin kerja sama di antara peserta dan antarnegara di bidang tekonologi pertahanan keamanan.
Sebab pada pameran tahun ini, selain diikuti oleh industri berskala global dari berbagai negara, Indo Defence juga diikuti oleh industri pertahanan berskala menengah dan kecil.
"Saya berharap pameran ini memberikan kesempatan bagi terjalinnya kerja sama antara para peserta dan antarnegara yang saling mengukuhkan satu sama lain," ujar Ryamizard dalam acara pembukaan Indo Defence 2016 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).
Selain bertujuan peningkatan industri pertahanan dalam negeri, kata Ryamizard, Indo Defence 2016 juga diharapkan dapat memberikan dampak di bidang ekonomi, pariwisata dan kepentingan bidang riset dan perkembangan teknologi.
Menurut Ryamizard, pada Indo Defence kali ini, ada 174 delegasi resmi dari negara sahabat dan 6 Menteri Pertahanan yang hadir, yakni Menteri Luar Negeri Yunani, Ceko, Pakistan, Singapura, Timor Leste, dan Filipina.
Pameran industri pertahanan bertaraf internasional yang diselenggarakan pada 2-5 November 2016, mengangkat tema Bolstering Defence Industri Coorperation: Achieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World.
Indo Defence 2016 Expo & Forum pertama kali diadakan pada 2004 sebagai ajang promosi bagi produsen peralatan sektor pertahanan dan keamanan internasional.
Tahun ini tercatat ada 844 peserta dari 45 negara yang akan ikut dalam pameran dua tahunan tersebut.
Seluruh peserta berasal dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada Indo Defence 2014 yang diikuti oleh 673 peserta.
"Pada Indo Defence sebelumnya peserta pameran berjumlah 673 exhibitors. Pada Indo Defence tahun ini peserta pameran berjumlah 844 exhibitors, mengalami kenaikan kurang lebih 20 persen," kata Ryamizard.
Instansi pemerintah juga ikut ambil bagian, antara lain Badan Keamanan Laut (Bakamla), Badan SAR Nasional, BPPT, LIPI, LAPAN, TNI, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.
Perusahaan asing yang ikut memamerkan produknya antara lain Airbus, Arsenal, Avibraz, Brahmos Aerospace, Beretta Defence Technologies, Boeing Defence, Space & Security, China Aerospace, Daewoo Ship Building & Marinne Engineering, Damen Schelde, General Dynamics, Lockheed Martin, Norinco, Optix, Rheinmetall, Roketsan, Rosoboronexport, SAAB dan Thales.
Sementara, industri pertahanan dalam negeri, yakni PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Len Industri, PT. Dok Perkapalan Kodja Bahari, PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT. Krakatau Steel, PT. Industri Kapal Indonesia, PT. PAL Indonesia, PT. Barata Indonesia, PT. Boma Bisma Indra, PT. Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Dahana, PT. Industri Nuklir Indonesia, PT. Maju Mapan, PT. Sari Bahari, PT. Garda Persada, PT. Farin Industri Nusantara, PT. Palindo Marine dan PT Tesco Indomaritim.
Dalam acara itu PT. Pindad bekerja sama dengan PT. Lundin Indistry Invest akan meluncurkan tank boat.
Rheinmetall AG juga akan memamerkan medium tank jenis marder.
Beberapa produk yang akan dipamerkan antara lain mobil unit Rehabmedik Keliling dari Kementerian Pertahanan, UAV Puna dan Sriti miliki Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, helikopter Dauphin dan Personel Rescue Carrier milik Basarnas, kendaraan taktis Anoa dan Komodo dari PT. Pindad.
Kemudian, kapal Searider untuk di sungai dari PT. Panorama Graha Teknologi, Guardian Wheeled APC dan JAWS Wheeled APC dari International Armored Group.
Di sela-sela rangkain acara pameran, rencananya akan dilaksanakan penandatanganan kerja sama produksi Tank Boat dan Sancha antara PT. Pindad dan Theon Sensor SA dari Yunani, disaksikam oleh Menteri Pertahanan RI dan Menteri Pertahanan Yunani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.