Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kirim Tim Pantau "Dwell Time"

Kompas.com - 03/10/2016, 14:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong pemangkasan waktu dongkar muat barang di pelabuhan atau 'dwell time'.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku telah mengirimkan tim ke sejumlah pelabuhan yang 'dwell time' masih lama.

"Kami jalan. Sekarang, kami kirim tim," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/10/2016).

Tim bertugas memantau waktu bongkar muat barang di sejumlah pelabuhan. Misalnya, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Makassar.

"(Hasil pemantauan) tim Hari Sabtu (1 Oktober 2016), antrean kontainer itu memang panjang sekali," ujar Luhut.

(baca: Pemerintah Tetapkan "Dwell Time" di Pelabuhan Tanjung Priok 2,5 Hari)

Luhut menegaskan, pihaknya terus mendorong evaluasi proses bongkar muat barang itu supaya tidak terlalu lama. Ia meminta Pelindo bekerja sama dengan baik.

"Jadi enggak boleh lagi orang-orang Pelindo ini bilang enggak," ujar Luhut.

Laporan yang diterima sejauh ini, lamanya proses bongkar muat barang di pelabuhan itu disebabkan banyak hal.

Salah satunya kurang lahan tempat penampungan kontainer dan optimalisasi double crane.

(baca: Jokowi Marah soal "Dwell Time", Kapolri Bentuk Satgas Sasar Tiga Pelabuhan)

Luhut belum dapat mengungkapkan apa solusi untuk lambannya proses bongkar muat di sejumlah pelabuhan itu.

Namun, ia meminta Pelindo segera mereformasi mekanisme pelayanannya agar lebih cepat.

"Semua, kami minta secepatnya melakukan itu. Enggak boleh lagi lama-lama karena dwell adalah bagian dari pemotongan cost barang yang sangat mahal," ujar Luhut.

Presiden Joko Widodo sebelumnya marah atas durasi bongkar muat barang atau dwell time di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, yang masih jauh dari harapan.

(baca: Jokowi Marah "Dwell Time" Pelabuhan Belawan Masih 7 hingga 8 Hari)

Kemarahan itu diungkap Jokowi saat memberikan sambutan peresmian Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016) pagi.

"Di Belawan masih tujuh, delapan hari. Mau bersaing kayak apa kita kalau masih tujuh, delapan hari, coba?" ujar Jokowi.

Ia pun meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menindak oknum yang membuat dwell time menjadi lamban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com