Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada, PPP Selenggarakan Mukernas 3-5 Oktober

Kompas.com - 29/09/2016, 15:56 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I dan Bimbingan Teknis Nasional DPRD F-PPP se-Indonesia pada 3 hingga 5 Oktober mendatang. Gelaran tersebut akan dilaksanakan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.

Presiden Joko Widodo rencananya akan hadir pada Senin (3/9/2016) pukul 19.00 WIB untuk membuka Rakernas.

Wakil Ketua Umum PPP sekaligus Sekretaris Panitia Pengarah Mukernas, Arwani Thomafi menuturkan, pelaksanaan Mukernas I PPP tersebut menjadi sebuah momentum konsolidasi awal setelah Muktamar Islah PPP di Pondok Gede beberapa waktu lalu.

"Banyak hal yang akan kami agendakan dalam Mukernas I yang kami laksanakan di Ancol. Salah satunya tentu membahas konsolidasi organisasi dimana pasca Muktamar Pondok Gede kami konsentrasi penuh pada penataan struktur organisasi," ujar Arwani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Tahap musyawarah cabang telah dilalui pada semua Dewan Pimpinan Cabang. PPP menargetkan Maret 2017 seluruh struktur partai dari pusat sampai ranting sudah terkonsolidasi dengan baik.

Mukernas juga akan menjadi momentum penting untuk membahas program-program kerja terkait langkah organisatoris dalam persiapan pemenangan Pilkada 2017 dan Pemilu 2019.

"Ini juga akan mengkonfirmasi bahwa PPP dalam posisi on the track untuk merealisasikan amanat-amanat Muktamar Pondok Gede menuju tiga besar perolehan kursi di Pemilu 2019," tutur Arwani.

PPP sempat mengalami pergolakan kepengurusan dan terbelah menjadi dua kubu, yaitu kubu Romahurmuziy dan kubu Djan Faridz. Menkumham kemudian mengesahkan dan menerbitkan SK kepengurusan PPP hasil muktamar Pondok Gede pada April 2016 lalu.

Pada muktamar itu ditetapkan Romahurmuziy sebagai ketua umum dan Arsul Sani menjabat sebagai sekretaris jenderal. Romahurmuziy menyebut Muktamar Pondok Gede sudah mengakomodasi semua pihak, yakni kubu Muktamar Bandung, Muktamar Jakarta, dan Muktamar Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com