Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden PKS: Prabowo Legawa, Penolakan Kader terhadap Anies Baswedan Terus Berkurang

Kompas.com - 25/09/2016, 17:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pencalonan Anies Baswedan sebagai gubernur pada Pilgub DKI Jakarta memunculkan tanda tanya. Pasalnya, Anies dan dua partai pengusungnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra, sempat berseberangan kubu pada Pilpres 2014.

Anies berdiri di kubu Jokowi, sedangkan PKS berdiri di kubu Prabowo. Anies bahkan sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelum digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Presiden PKS Sohibul Iman pun mengakui adanya resistensi yang muncul dari beberapa kader partainya.

"Bukan saja dari kader-kader PKS, melainkan juga Gerindra. Malah mungkin kader Gerindra bisa lebih resisten sebab saat itu lawan Jokowi adalah Ketua Umum Gerindra sendiri," papar Sohibul melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (25/9/2016).

(Baca: Ini Alasan Anies Baswedan Terima Pinangan Gerindra dan PKS)

Namun, Sohibul menuturkan, situasi menjadi cair karena Prabowo legawa untuk melupakan perbedaan pandangan pada Pilpres kemarin. Ia menambahkan, PKS tentu melakukan edukasi kepada para kadernya sehingga saat ini resistensi itu terus berkurang.

"Tentu kami harapkan Saudara Anies juga mau melakukan introspeksi, apalagi Pak Prabowo sudah terlebih dahulu legawa. Di sini, fatsun dan etika politik harus sama-sama kita junjung," papar Sohibul.

"Dengan proses tersebut, kami optimistis bisa optimal menggerakkan mesin Partai Gerindra dan PKS untuk kemenangan pada Pilgub DKI ini," lanjut dia.

Anies-Sandiaga diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai sepasang calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Keduanya telah mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada Jumat malam.

Awalnya, PKS mencalonkan kadernya, Mardani Ali Sera, sebagai calon wakil gubernur mendampingi Sandiaga Uno. Namun, komposisi itu berubah pada detik-detik akhir masa pendaftaran.

Kompas TV Anies-Sandiaga Resmi Diusung untuk Pilkada Jakarta 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com