Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Kalau Arcandra Mau Jadi WNI, Coba "Apply" Baik-baik, Pasti Diterima

Kompas.com - 09/09/2016, 15:12 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, Presiden Joko Widodo tak boleh salah untuk kedua kalinya dalam menunjuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menurut dia, Presiden sebaiknya tak kembali mengangkat Arcandra Tahar yang sempat dicopot karena persoalan kewarganegaraan ganda.

"Dia sebagai warga negara saja komplikasi, apalagi jadi menteri," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Fahri menanggapi informasi yang menyebutkan bahwa Presiden akan kembali menunjuk Arcandra sebagai Menteri ESDM jika persoalan kewarganegaraannya selesai.

Arcandra dicopot dari jabatan menteri setelah diketahui mengantongi paspor Amerika Serikat.

(Baca: Arcandra Dinilai Masih Punya Beban jika Kembali Jadi Menteri ESDM)

Merujuk UU No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, status WNI Arcandra hilang ketika ia memiliki paspor negara lain.

Fahri mengatakan, ia memahami jika upaya yang dilakukan pemerintah untuk memberikan status kewarganegaraan kepada Arcandra.

Akan tetapi, ia menekankan, hal itu harus dilakukan dengan berpedoman pada UU, tidak melalui jalan pintas.

"Kalau dia (Arcandra) mau jadi WNI, coba apply baik-baik, pasti diterima. Enggak mungin orang enggak jelas lahirnya di mana, bukan WNI cuma mau nendang bola saja kita kasih jadi WNI kok. Apalagi ini orang Padang, suka balado, suka rendang, enggak mungkin enggak dikasih, tapi please hargai prosedur RI itu saja," papar Fahri.

Fahri juga mengingatkan orang-orang di sekitar Presiden Jokowi untuk memberikan informasi yang akurat.

"Saya asumsikan Presiden enggak tahu. Karena wilayah pemahaman Presiden kan selama ini hanya kota. Nah, ini ada persoalan luar negeri, imigrasi, itu yang dia belum biasa. Makanya jangan ditipu dia, kasih informasi yang baik nanti salah lagi," kata Fahri.

(Baca: Masih Menyandang Status WNI, Akankah Arcandra Kembali Jadi Menteri?)

"Yang kemarin saja dia melantik WN Amerika jadi menteri belum minta maaf. Apalagi ini mau melakukan kesalahan lagi. Enggak bisa gitu," lanjut politisi PKS ini.

Arcandra diketahui memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat karena memiliki paspor negara tersebut pada 2012.

Status Arcandra sebagai WNI dianggap hilang karena Indonesia tak menganut dwi-kewarganegaraan.

Hal ini membuat Presiden Joko Widodo mencopot Arcandra pada 15 Agustus, setelah ia menjabat sebagai Menteri ESDM selama 20 hari.

Dalam rapat kerja Kementerian Hukum dan HAM bersama Komisi III DPR, Rabu (7/9/2016), Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memastikan bahwa Arcandra tetap WNI.

Setelah Kemenkumham melakukan kajian, Arcandra tidak dianggap kehilangan kewarganegaraan karena sudah mengajukan pembatalan statusnya sebagai Warga Negara Amerika Serikat.

Kompas TV Jokowi Belum Tahu Detail soal Status WNI Arcandra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com