Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Srikandi Mahasiswa Pencinta Alam UGM Berhasil Kibarkan Merah Putih di Puncak Himalaya

Kompas.com - 17/08/2016, 18:57 WIB

STOK KANGRI, KOMPAS.com - Banyak cara ditempuh untuk merayakan Hari Kemerdekaan. Selain untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air, kegiatan tersebut juga sebagai salah satu cara untuk berbagi semangat kemerdekaan.

Mapagama (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada) jauh-jauh hari telah mempersiapkan sebuah pendakian yang klimaksnya bertepatan pada HUT RI Ke-71. Pendakian itu bertajuk UGM International Expedition III “Peak of The Ancestor. 

Tepat pukul 10.46 waktu setempat atau pukul 12.14 WIB, 17 Agustus 2016, empat Srikandi Indonesia berhasil mengibarkan Merah Putih di Stok Kangri, salah satu puncak Himalaya (6.153 mdpl), di Provinsi Ladakh, India.

Keempat Srikandi itu adalah Chordya Iswanti (21), Eva Lutvi Atur Nur Rohmah Ningsih (20),  Ria Verentiuli (19), dan Dita Novitasari (19).

Koordinator UGM International Expedition III, Rizal Fahmi Priyono, mengatakan, hampir dua tahun tim berlatih dengan penuh semangat dan kini mereka membuktikan mampu mendaki hingga puncak. Ini menunjukkan bahwa semangat perempuan tak bisa diremehkan.

"Mereka menyimpan semangat Cut Nyak Dien, Tribhuana Tunggadewi, Christina Martha Tiahahu, Nyi Ageng Serang, dan Kartini,” kata Rizal melalui siaran pers yang dikirim ke redaksi Kompas.com.

Pendakian dilakukan sejak 13 Agustus 2016 melalui melalui Desa  Zingchen dengan ketinggian 3.360 meter di atas permukaan laut.

Setiap hari mereka melakukan perjalanan sekitar delapan jam menyusuri punggung-punggung dingin Himalaya.

DOK MAPAGAMA UGM Tim pendakian Mapagama UGM yang akan menggelar ekspedisi UGM International Expedition III “Peak of The Ancestor” saat berpose usai pendakian try out. Tim Mapagama UGM akhirnya berhasil mengibarkan Merah Putih di Stok Kangri, salah satu puncak Himalaya (6.153 mdpl), di Provinsi Ladakh, India, Rabu (17/8/2016).
Tanggal 16 Agustus pukul 23.00 waktu setempat,  tim mencapai  basecamp Stok Kangri dengan ketinggian 5.100 mdpl. Selanjutnya mereka melakukan summit attack menembus dinginnya malam di Himalaya dan mencapai puncak pukul 10.46 waktu setempat. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang.

UGM International Expedition merupakan kegiatan berskala internasional untuk menjejaki tempat-tempat yang belum pernah dijamah oleh orang Indonesia. Tahun 2013 silam, mereka sukses mengadakan UGM International Expedition I “River of Gold” di Nepal, dan UGM International Expedition II “Rock of Pyramid” di China. Semua  dimaksudkan untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

Saat pendakian ke puncak, tim belum berhasil mengirim gambar terkini. "Foto tim di puncak belum bisa dilampirkan karena tim di lapangan terkendala jaringan telekomunikasi. Kami melampirkan posisi tim ketika di puncak menggunakan alat GPS tracker yang tim bawa di lapangan," demikian siaran pers yang dikirim Mapagama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com