JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) yang kerap muncul sebelum pilkada tak bakal laku jika dijadikan bahan kampanye di Jakarta. Sebabnya, Zulkifli menilai mayoritas masyarakat Jakarta sudah toleran.
Dia menambahkan jika nantinya isu SARA tetap muncul, biasanya hanya diembuskan kelompok radikal yang jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan warga yang toleran. Menurut Zulkifli, kelompok tersebut hanya minoritas di Jakarta.
"Tidak perlu dikhawatirkan isu SARA yang diembuskan oleh kelompok radikal saat pilkada, mereka hanya sebagian kecil saja dari masyarakat Jakarta, mayoritas warga Jakarta itu toleran," ujar Zulkifli saat mengunjungi kantor redaksi Kompas.com, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Zulkifli menyatakan di usia Indonesia yang sebentar lagi menginjak 71 tahun, semestinya isu SARA tak lagi menjadi persoalan. Sebabnya dia mengatakan kebaikan dan kualitas pribadi seseorang tak ditentukan berdasarkan SARA.
Dia pun mengomentari pilihan partainya, Partai Amanat Nasional (PAN) yang tak mendukung Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI 2017. Sebagai Ketua Umum PAN, dia menegaskan pilihan partainya tak mendukung Basuki bukan disebabkan SARA.
"Bagi kami di PAN, alasan tidak mendukung Basuki karena dia tak memenuhi kriteria pemimpin Jakarta yang kami harapkan, yaitu pemimpin yang tidak menyebarkan kemarahan dan kegaduhan kepada rakyatnya," lanjut Zulkifli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.