JAKARTA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, saat ini negara-negara Muslim di berbagai belahan dunia tengah menghadapi ancaman teroris yang mengatasnamakan Islam dalam melancarkan aksinya.
Akibat aksi teror itu, nama baik Islam menjadi tercemar.
"Kita menghadapi ancaman dari teroris yang gunakan topeng Islam. Kita sebagai negara-negara mayoritas muslim harus mengutuk mereka," kata Najib, saat memberikan sambutan dalam pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12, di Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Najib menilai, setiap negara harus membuat undang-undang khusus untuk menghadapi tantangan terorisme saat ini.
Selain itu, diperlukan kerja sama antarnegara untuk melawan keompok ini.
"Orang-orang banyak yang sudah tertipu dengan kelompok (yang mengatasnamakan) Islam ini. Ini merupakan perjuangan kita semua," ujar Najib.
Jika negara-negara Islam terus dihantui teror yang berkedok agama, Najib khawatir hal tersebut akan berdampak pada ekonomi yang tidak stabil.
Dia menekankan pentingnya stabilitas politik dalam membangun ekonomi.
"Ini adalah forum ekonomi, tapi izinkan saya membuat satu poin menarik, tanpa stabilitas politik tak bisa kita majukan ekonomi," ujar Najib.
The 12th World Islamic Economic Forum (WIEF) di Jakarta kali ini dihadiri 18 negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Forum ini mempertemukan para pemimpin pemerintahan, pemimpin industri, akademisi, pakar daerah, profesional dan manajer perusahaan untuk membahas peluang untuk kemitraan bisnis di dunia Muslim.
Acara yang berlangsung dari 1 Agustus-5 Agustus 2016 ini, berisi berbagai rangkaian diskusi dan seminar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.