JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih belum menentukan nama untuk diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Padahal, sejumlah nama mengikuti proses penjaringan cagub PKB. Nama itu termasuk Sandiaga Uno, calon yang sudah resmi diusung Partai Gerindra.
"Yusril, Sandiaga Uno, Saefullah (Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta), Kalau kader sendiri ada Lulung, Luluk Nur Hamidah, Ahmad Dhani," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan, saat dihubungi, Senin (1/8/2016).
Daniel menambahkan, partainya kemungkinan besar akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Jika PKB berkoalisi dengan dua partai politik tersebut, kata Johan, maka kekuatannya akan sulit dikalahkan lawan.
Meski begitu, PKB belum menutup kemungkinan akan ikut mendukung petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama tiga partai pengusung Ahok, yaitu Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.
"Pada Pak Ahok ,kami belum menutup ya. Belum final kan, meskipun kalau kalau untuk Pak Ahok tidak melalui mekanisme yang ada. Artinya itu jadi pilihan-pilihan politiknya Ketum," kata Daniel.
Nama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso juga masuk ke radar PKB meski Buwas, sapaan akrab Budi, tidak mengikuti proses penjaringan. Nama Buwas, lanjut dia, dianggap sebagai kandidat yang cukup kuat meski yang bersangkutan sempat menyatakan tidak bersedia untuk maju ke Pilkada DKI.
"Kami lagi mendorong DPW untuk melakukan komunikasi dengan Pak Buwas," tuturnya.
Partai Gerindra sebelumnya resmi menunjuk Sandiaga Uno setelah ada keputusan langsung dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Keputusan tersebut diambil dalam Rakornas Partai Gerindra di Hambalang, Bogor.
Sandiaga menyingkirkan dua kandidat lain yang diseleksi Partai Gerindra, yaitu Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Sedangkan Ahok resmi menyatakan akan maju ke Pilgub DKI 2017 lewat jalur partai politik bersama tiga parpol pengusungnya, yaitu Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.