Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Saat Pancasila Menjadi Pancagila, Ketua MPR: Ini Pelajaran, Pancasila Mulai Rapuh

Kompas.com - 22/07/2016, 19:29 WIB
advertorial

Penulis

Sahat, pemuda asal Toba, Sumatera Utara, diadili karena menulis status di Facebook berisi "pelesetan" dari Pancasila. Dalam status tersebut, Sahat menulis Pancagila beserta lima sila yang mirip dengan sila pada Pancasila, namun dengan makna yang berbeda.

Akibatnya, Sahat menjalani proses persidangan. Ia didakwa melakukan Pasal 68 UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta lagu Kebangsaan jo. Pasal 154 huruf a KUHP. Ia terancam dipidana penjara paling lama 5 tahun dan denda maksimal Rp500 juta.

Menurut Ketua MPR Zulkifli Hasan kasus tersebut dapat menjadi pelajaran untuk berintropeksi.

"Menjadi pelajaran bahwa kita mesti intropeksi bahwa Pancasila dan wawasan kebangsaan itu mulai rapuh," ujar Zulkifli saat menghadiri Jambore Nasional Tapak Suci di Yogyakarta, Jumat (22/7/2016).

Ia menyayangkan saat ini tidak ada lagi pelajaran wawasan kebangsaan di sekolah-sekolah seperti dulu. Dulu, katanya, P4 dilakukan oleh semua pihak, mulai dari bupati, kementerian, sampai TNI, secara masif sehingga dampaknya terasa.

"Sekarang sudah tidak lagi. Akhirnya sosialisasi wawasan kebangsaan diserahkan ke MPR. Saya mengakui kalau hanya MPR yang melakukan, saya rasa tidak akan berhasil," kata Zulkifli.

Kasus hukum untuk Sahat, lanjut Zulkifli, akan diserahkan ke aparat keamanan. Tetapi ia menuturkan bahwa MPR terus sungguh-sungguh melakukan sosialisasi betapa pentingnya wawasan kebangsaan dan empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara.

"Ini dilakukan agar berbagai kalangan memahami dan mencintai negerinya dengan baik," ucap ia.

Dalam status Facebook-nya, Sahat menulis Pancagila dilengkapi dengan definisi sebagai berikut:

  1. Keuangan Yang Maha Kuasa.
  2. Korupsi Yang Adil dan Merata.
  3. Persatuan Mafia Hukum Indonesia.
  4. Kekuasaan Yang Dipimpin oleh Nafsu Kebejatan Dalam Persengkongkolan dan Kepurak-purakan.
  5. Kenyamanan Sosial Bagi Seluruh Keluarga Pejabat dan Wakil Rakyat. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com