JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani, menilai Indonesia saat ini terancam kebanjiran tenaga kerja asing yang tak memiliki keahlian khusus. Meski jumlahnya tidak besar, jika tidak diantisipasi, jumlah tenaga itu diperkirakan akan semakin banyak.
"Ya memang tidak sampai 10 juta seperti yang beredar, tetapi kan bisa saja jumlahnya nanti kalau tidak diantisipasi jadi sebanyak itu," kata Irma.
Dia mengatakan, Indonesia memang tidak boleh anti-terhadap tenaga kerja asing yang berperan dalam transfer ilmu pengetahuan. Hanya, menurut Irma, saat ini Indonesia justru kebanjiran tenaga kerja asing yang tidak memiliki skill khusus.
"Artinya, sekarang tenaga kerja asing yang mendominasi di Indonesia adalah pekerja kasar yang mengerjakan pekerjaan seperti mengelas, mengebor, yang sebenarnya itu bisa dilakukan sama orang Indonesia," kata Irma.
(Baca: Menaker Bantah Isu Indonesia Kebanjiran Tenaga Kerja China)
Dia menambahkan, jika terus berlanjut, kondisi ini akan menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
"Kalau ini dibiarkan akan menimbulkan kecemburuan sosial, terlebih saat ini lapangan kerja di Indonesia sedang sempit. Kalau investor asing, utamanya dari Tiongkok masuk ke Indonesia, ya jangan bawa pekerjanya. Biar orang Indonesia yang jadi tenaga kerjanya," kata Irma.
"Jadi, jangan karena era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Menteri Tenaga Kerja tidak membatasi tenaga kerja asing kasar yang masuk ke Indonesia, bahaya nanti," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.