Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Harap "Reshuffle" Kabinet Dapat Perbaiki Kondisi Ekonomi

Kompas.com - 17/07/2016, 21:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan meyakini bahwa selama dua tahun terakhir, Presiden Joko Widodo telah memiliki penilaian tersendiri atas masing-masing kinerja menteri dalam merealisasikan cita-cita pemerintah.

"Silakan Pak Jokowi menentukan mana menteri yang bekerja dan mana yang tidak, mana yang membuat nyaman dan mana yang tidak," kata Arteria usai menghadiri sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (17/7/2016).

Arteria optimistis, jatah kursi menteri untuk PDI Perjuangan tak akan dipangkas Jokowi. Sebab, politisi PDI Perjuangan menempati pos kementerian yang memiliki kinerja cukup berat, seperti Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM.

"Menkumham misalnya, awalnya banyak gejolak politik tapi belakangan terselesaikan. Lalu, Mendagri juga, dulu masalah e-KTP nggak selesai, sekarang tinggal 10 persen lagi,” ujarnya.

Kendati demikian, jika nantinya posisi kursi menteri itu direposisi, ia memastikan, PDI Perjuangan tak akan mempersoalkan.

PDI-P, menurut dia, hanya berharap, agar perombakan kabinet yang mungkin akan dilakukan Presiden dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan masalah pembangunan.

"Jangan sampai paket kebijakan banyak tapi enggak banyak yang merasakan dan enggak mengerti manfaatnya apa,” kata dia.

Kompas TV Inilah Rapor Kementerian Setahun Terakhir

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com