JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak kandung Ketua KPU RI almarhum Husni Kamil Manik, Muhammad Arfanuddin Manik, mengatakan bahwa tidak ada firasat yang dirasakan oleh pihak keluarga sebelum kepergian Husni.
Menurut Arfan, tidak ada pesan khusus yang disampaikan oleh Husni kepada pihak keluarga.
"Tidak ada pesan yang ditinggalkan untuk keluarga. Firasat juga tidak ada," tutur Arfan saat ditemui di rumah duka, jalan Siaga Raya, Nomor 23A, Pejaten, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2016).
Arfan menuturkan, sebelum menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, pada Kamis pagi (7/8/2016), Husni tidak pernah mengeluh sakit.
(baca: Jimly: Husni Kamil Manik, Pemimpin yang Cemerlang dan Bertangan Dingin)
Saat bertemu dengan Husni di Medan pada hari pertama Lebaran, mereka hanya berbincang soal bisnis keluarga yang akan mulai dirintis oleh Husni setelah dia tidak menjabat lagi sebagai ketua KPU.
Almarhum Husni, kata Arfan, sama sekali tidak mengutarakan tentang penyakit yang dideritanya.
"Semula datang ke Medan, bercerita lama sekali. Kami hanya membahas soal keluarga dan bisnis yang ingin kami buat," kata Arfan.
(baca: Ini Pesan Terakhir Ketua KPU Sebelum Wafat)
Arfan menjelaskan, kakaknya tersebut meninggal karena peradangan akibat bisul. Peradangan sudah menjalar ke perut dan menyebar melalui darah.
Peradangan atau infeksi di seluruh bagian dalam tubuh itu diperparah dengan adanya riwayat diabetes yang mempercepat menyebarnya peradangan.
"Ada istilah kesehatannya abses atau peradangan akibat bisul. Bisul ini mengakibatkan infeksi di darah. Semakin lama makin parah karena riwayat diabetes yang dideritanya," ungkapnya.
(Baca: Kepada Viva Yoga, Husni Kamil Mengaku Ingin Istirahat)
Husni menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, pada Kamis pagi dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter pada pukul 21.10 WIB.
Husni meninggalkan satu orang istri bernama Endang Mulyani dan tiga orang anak. Husni lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 18 Juli 1975 dan pernah menjabat sebagai anggota KPU di Sumatera Barat selama dua periode, yakni 2003-2008 dan 2008-2013.
Husni muda aktif dalam berbagai kegiatan politik dan berpengalaman sebagai pemantau pemilu sejak lulus kuliah di Universitas Andalas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.