Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Jadi Tempat yang Nyaman bagi Koruptor, Ruhut Bilang Emang Gue Pikirin!

Kompas.com - 04/07/2016, 15:02 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul enggan menanggapi anggapan yang menyatakan bahwa Partai Demokrat kini menjadi tempat yang nyaman bagi para koruptor.

"EGP, emang gue pikirin," kata Ruhut saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/7/2016).

Ruhut menilai, orang yang mengatakan hal tersebut tidak pernah merasakan kekuasaan. Biasanya, kata Ruhut, orang yang sedang berkuasa akan lebih korup dibandingkan kader dari partainya.

"Karena biasanya kalau berkuasa, lebih rampok dari kader Partai Demokrat," ucap Ruhut.

Dia balik menuding justru kader Demokrat dengan latar belakang ormas ataupun memiliki afiliasi dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang justru tersangkut kasus korupsi. Ruhut menilai mereka kehilangan idealismenya ketika berkuasa.

(Baca: "Demokrat Tetap Jadi Tempat Nyaman bagi Para Koruptor")

Sebelumnya, pengamat politik Para Syndicate, Toto Sugiarto, menilai, ditangkapnya anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, I Putu Sudiartana, oleh KPK memperlihatkan ketidakseriusan Demokrat mendorong terwujudnya politik yang bersih.

Padahal, semestinya partai politik bisa mengontrol tindak-tanduk politisi di dalamnya.

"Parpol di Indonesia belum menjadi penjaga bagi praktik politik yang bersih dari korupsi," ujar Toto saat dihubungi, Minggu (3/7/2016).

Oleh karena itu, menurut Toto, Demokrat seharusnya turut bertanggung jawab. Demokrat tidak hanya memecat dan membiarkan anggotanya itu bertanggung jawab sendirian seolah hal itu menjadi urusan pribadi Putu Sudiartana.

(Baca: Kronologi Penangkapan Politisi Demokrat I Putu Sudiartana oleh KPK)

"Partai Demokrat tidak bisa terus-terusan 'cuci tangan' setiap kadernya tertangkap. Demokrat harus evaluasi diri terhadap kenyataan partainya menjadi sarang para koruptor," kata Toto.

Toto mengatakan, tertangkapnya Putu Sudiartana membuktikan bahwa Demokrat selama ini belum melakukan bersih-bersih.

"Partai Demokrat tetap menjadi tempat yang nyaman bagi para koruptor," kata dia.

Kompas TV KPK Tangkap Tangan Politisi Partai Demokrat (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com