GRESIK, KOMPAS.com - Di sebuah gubuk berukuran 3 meter x 3 meter itu, Karep (65) tinggal sendiri. Isi rumahnya tak banyak, hanya balai-balai yang diselimuti kasur tipis, sebagai tempat istirahat.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terlihat terhenyak ketika melihat kondisi Karep, Sabtu (25/6/2016). Selain tinggal sendiri, Mbah Karep—begitu sapannya—juga menderita kanker kulit yang menyerang hampir 50 persen wajahnya.
Karep adalah warga Dusun Jati Sari, Desa Mojowuku, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur. Menurut keponakannya, Supar, Karep sudah menghuni gubuk itu selama dua tahun.
"Kalau sakitnya sudah lama, sudah lebih dari 10 tahun. Akan tetapi keputusan beliau tinggal di gubuk sendiri adalah permintaannya (sendiri)," kata Supar ditemui di kediaman Karep, Sabtu.
Sebenarnya, kata Supar, sanak saudara Karep bukan hanya dia seorang. Semenjak Karep tinggal sendiri, dia ataupun keluarga yang lain atau warga setempat bergiliran menjenguk dan memberi bantuan makanan. Namun, untuk pengobatan, warga tak bisa berbuat banyak.
"Kami (warga) bergantian saja, beri makan dan urusi Mbah Karep. Dia memang tidak memiliki anak," lanjut Supar.
Akan tetapi, ujar Supar, setiap pagi, ada bidan desa—dari Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)—yang bertugas mengganti perban di wajah Mbah Karep. Bidan ini juga yang mendampingi ke rumah sakit kalau penyakit Mbah Karep kambuh dan semakin parah.
Mengetahui kondisi itu, Khofifah berkomentar. "Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Gresik. Mbah karep ini sudah pernah dirawat di rumah sakit juga minta pulang. Kemudian dibawa ke Panti Lanjut Usia (Lansia) juga tidak mau," ungkap Khofifah.
Penanganan lansia
Kalau sudah begitu,kata Khofifah, kebersamaan warga untuk mengulurkan bantuan sangat dibutuhkan. Dia pun mengungkapkan, Mbak Karep adalah salah satu potret kondisi lansia di Indonesia.
Solusi dari pemerintah, sebut Khofifah, adalah menyiapkan panti lansia. Akan tetapi, prioritas pertama untuk menampung lansia ada pada keluarga.
"Ini tanggung jawab keluarga untuk dapat menerima lansia," tegas dia.
Untuk kasus Mbah Karep, tambah Khofifah, ia berencana memasukkan Karep sebagai penerima PKH untuk lansia dan akan dimasukkan dalam program Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) agar kesehatannya terjamin.
Untuk PKH lansia, Khofifah menuturkan bahwa dana baru cair pada November 2016. Nantinya, tiap bulan Mbah Karep akan menerima Rp 200.000.
"Nantinya, uang ini bisa digunakan untuk perbaikan gizi beliau," ujar Khofifah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.