Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq Diminta Klarifikasi Langsung kepada Al Muzammil Yusuf

Kompas.com - 23/06/2016, 10:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Bidang Humas DPP Partai Keadilan Sejahtera Dedi Supriadi mengatakan, kolega separtainya, Mahfudz Siddiq, sebaiknya berkomunikasi langsung dengan Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf ihwal terkait pernyataannya soal Fahri Hamzah.

(Baca: "PKS Lebih Solid Tanpa Fahri, Merasa Lebih Baik dan Menyatu")

Menurut dia, Mahfudz tidak seharusnya menilai perbuatan seseorang hanya berdasar dari niatnya saja.

“Kalau mau klarifikasi, tanyakan langsung ke Al Muzammil, buka kemudian menilai niat. Bab niat kan mestinya dipahami sebagai domain Allah SWT,” kata Dedi dalam pesan singkatnya, Kamis (23/6/2016).

 

Pernyataan Dedi menanggapi Mahfudz yang menyesalkan pernyataan Muzammil yang menyatakan bahwa PKS merasa lebih baik dan lebih solid tanpa Fahri Hamzah.

Menurut Mahfudz, pernyataan Muzammil menunjukkan niat awal dirinya untuk menyingkirkan Fahri dari PKS.

“Orang kan mungkin beda pendapat. Hanya yang elok adalah kalau mau klarifikasi,” ujar Dedi.

(Baca: Mahfudz Siddiq: Muzammil Sejak Awal Ingin Singkirkan Fahri Hamzah)

Ia mengatakan, proses pemecatan Fahri dari PKS telah melalui upaya panjang.

Menurut dia, DPP PKS sudah beberapa kali mengajak Fahri untuk menyelesaikan persoalan secara internal.

“Ini organisasi, bukan panggung orang per orang. Semua itu terlihat di dalam penjelasan-penjelasan tertulis kami,” ujar dia.

Sebelumnya, Al Muzammil menganggap PKS lebih kondusif pascapemecatan Fahri Hamzah.

"PKS lebih solid tanpa Fahri. Merasa lebih baik dan lebih menyatu tanpa dia sekarang," kata Muzzammil di DPP PKS, Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Menurut Muzzamil, sikap Fahri Hamzah yang menyalahi perintah partai terkait visi dan misi, tidak dapat dibenarkan. Pemecatan Fahri, kata dia, adalah keputusan internal.

Namun, Mahfudz justru menyesalkan pernyataan Muzammil.

Menurut dia, pernyataan Muzammil menunjukkan bahwa selama ada di PKS, Fahri menjadi sumber masalah yang mengganggu soliditas PKS.

"Ocehan Muzammil ini menunjukkan niat aslinya. Memang sejak awal niatnya mau singkirkan Fahri Hamzah," kata Mahfudz, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/6/2016).

Kompas TV Fahri Akui Dirinya Seperi Steve Jobs
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com