JAKARTA , KOMPAS.com - Bekas Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan menilai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian layak menjabat Kapolri karena memiliki segudang prestasi.
Ia meyakini alasan itu yang mendasari Presiden Joko Widodo memilih Tito. "Tito adalah perwira muda Polri yang brilian dan memiliki segudang prestasi, ahli reserse dan terorisme," ujar Edi melalui pesan singkat, Rabu (15/6/2016).
Meski cukup terkejut dengan penunjukan Tito, Edi menganggap bekas Kapolda Metro Jaya itu salah satu calon kuat dari tujuh jenderal bintang tiga yang ada. Dalam umur yang relatif muda, Tito berhasil menyabet sejumlah prestasi di bidang reserse dan terorisme.
(Baca: Cerita Penolakan Tito Karnavian Saat Diminta Jadi Calon Kapolri)
Tahun 2001, Tito memimpin Tim Kobra berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra Presiden kedua RI Soeharto dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiudin.
Banyak pula prestasi yang ia peroleh setelah memimpin tim Densus 88 Polda Metro Jaya. Salah satunya penangkapan teroris Azahari Husin dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005.
Ia pun mendapat kenaikan Pangkat Luar Biasa dari Ajun Komisaris Besar ke Komisaris Besar di tahun yang sama.
Selain itu, ia juga membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top tahun 2009. Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror.
Tak hanya itu, kata Edi, Tito dikenal pandai menjaga sikap di instansi Polri. "Selama bertugas selama ini Tito dikenal sebagai sosok yang santun, baik, dan hormat kepada senior maupun juniornya," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) ini.
Edi berharap DPR menerima Tito setelah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan. Menurut dia, Tito bisa membawa perubahan di instansi Polri agar bisa meningkatkan pelayanan ke masyarakat.
"Walau Tito muda, tapi dia sangat mapan dalam memimpin Polri," kata Edi.
(Baca: Badrodin: Semua Pejabat Polri Akui Keunggulan Tito Karnavian)
Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin mengaku menerima surat dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Rabu (15/6/2016) pagi. Isi surat tersebut terkait pergantian Kapolri.
"Dalam surat itu, Bapak Presiden mengajukan Bapak Tito Karnavian yang sekarang menjabat Kepala BNPT dan mantan kepala Polda Metro," kata Ade.
Diketahui, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti akan pensiun pada Juli 2016. Sempat ada dua opsi yang muncul, yakni menunjuk satu calon pengganti atau memperpanjang masa jabatan Badrodin. Opsi kedua pun sempat menimbulkan polemik berbagai pihak terkait landasan aturannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.