JAKARTA, KOMPAS.com - Saeni (53), pemilik warung makan di Kota Serang, Banten, hanya bisa menangis ketika dagangannya disita aparat Satuan Polisi Pamongpraja PP Pemkot Serang, Jumat (10/6/2016).
Saeni dianggap melanggar aturan dalam Surat Edaran Pemerintah Kota Serang mengenai larangan warung buka siang hari di Bulan Suci Ramadhan sebelum pukul 16.00 WIB.
Dalam video hasil liputan Kompas TV, tampak Saeni menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut. Namun, tangisan ibu tersebut tak dihiraukan. Aparat tetap mengangkut barang dagangan Saeni.
Dalam razia itu, petugas juga menertibkan puluhan warung makan yang buka siang hari. Semua dagangannya disita.
Sementara itu, beberapa pemilik warung beralasan buka siang hari karena tidak tahu ada imbauan larangan buka siang hari di bulan Ramadhan. Sebagian lagi buka warung karena butuh uang untuk menghadapi Lebaran. Tayangan itu pun tersebar luas di tengah masyarakat melalui media sosial.
(Baca: Ibu Ini Menangis saat Dagangannya Disita karena Berjualan Siang Hari di Bulan Ramadhan)
Sosok Saeni menjadi bahan perbincangan di kalangan para netizen. Sebagian besar bersimpati kepada Saeni.
Salah seorang netizen yang tinggal di Jakarta bernama Dwika Putra berinisiatif melakukan penggalangan dana untuk membantu para penjual makanan yang dirazia Satpol PP tersebut.
Lewat akun Twitter-nya, Dwika mengajak netizen untuk menyumbang melalui nomor rekening miliknya.
"Pukul 24.00 WIB kurang kemarin, saya langsung cari ATM buat kosongin rekening saya, saya sisakan Rp 400.000. Saya share nomor (rekeningnya) kalau ada yang mau donasi untuk ibu itu silakan," ujar Dwika saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/6/2016).
Dwika mengatakan dia hanya berniat membantu seorang ibu yang kehilangan mata pencahariannya, tidak mau berpikir mengenai peraturan daerah yang memuat aturan untuk warung nasi itu. Dia juga tidak peduli dengan masalah agama yang terkandung di dalamnya.
(Baca: Penggalangan Dana Ditutup, Donasi untuk Ibu Pemilik Warung Makan Tembus Rp 265 Juta)
"Saya cuma lihat ibu itu kehilangan mata pencahariannya setidaknya hari itu. Lihat kejadian itu saya mau bantu," ujar Dwika.
Dwika pun menuturkan bahwa, upaya penggalangan dana mendapat tanggapan positif. Bisa dikatakan, netizen bersatu padu untuk membantu sang ibu. Per pukul 12.00 WIB, Minggu (12/6/2016), Dwika sudah menutup donasi tersebut.
Dalam laporannya yang terbaru, Dwika menyebutkan telah menerima sebanyak 2.427 donasi. Total uang yang terkumpul sebanyak Rp 265.534.758.
Rencananya, bukan hanya Saeni yang akan diberi bantuan. Bantuan juga akan diberikan kepada penjual nasi lainnya yang menjadi terkena razia Satpol PP.