Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Juni dan Polemik Tanggal Lahir Soekarno Putra Sang Fajar

Kompas.com - 06/06/2016, 06:53 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bulan Juni tidak hanya ditandai sebagai hari lahirnya Pancasila, tetapi juga kelahiran sang pencetusnya, Presiden pertama RI dan proklamator, Soekarno.

Selama ini, sejumlah versi sejarah menyebut Soekarno lahir pada 6 Juni 1901. Namun, ada beberapa pendapat lain yang berbeda dengan versi umum tersebut.

Soekarno sendiri mengaku lahir pada 6 Juni 1901. Hal ini terungkap dalam biografi Soekarno yang ditulis Cindy Adams, Soekarno Penyambung Lidah Rakyat (cetakan pertama 1965).

Dalam buku itu, Soekarno mengaku lahir saat fajar. Karena itu, banyak yang menyebut Soekarno sebagai "Putra Sang Fajar".

"Bersamaan dengan kelahiranku menyingsinglah fajar dari suatu hari yang baru dan menyingsing pulalah fajar dari satu abad yang baru," demikian penuturan Soekarno, seperti tertulis dalam buku yang ditulis Cindy Adams.

Dalam biografi itu, Soekarno juga mengaku lahir di Surabaya. Meski begitu, versi yang selama ini beredar pada era Orde Baru menyebut Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur.

Namun, bukti dokumen memperlihatkan pernyataan berbeda dari versi kelahiran Soekarno pada 6 Juni 1901.

Dikutip dari Historia, berdasarkan buku induk mahasiswa Technische Hogeschool (kini Institut Teknologi Bandung), Soekarno tercatat lahir di Surabaya pada 6 Juni 1902.

Bukti otentik yang memuat data pribadi Soekarno saat kuliah itu dimiliki Bambang Eryudhawan, arsitek dan pemerhati sejarah.

Menurut Bambang, buku induk mahasiswa itu dibuat sejak TH berdiri pada 1920 sampai dengan masa sebelum kedatangan Jepang.

Dalam dokumen, nama yang tertulis adalah "Raden Soekarno", bukan lagi "Koesno" yang merupakan nama lahir Soekarno.

"Soekarno ada di nomor urut 55. Dia masuk TH Bandung pada 1921, artinya setahun setelah TH didirikan," ujar Bambang, dikutip dari Historia.

Sementara itu, dokumen harian Kompas menyebut versi yang jarang diketahui umum. Dalam harian Kompas yang terbit pada 5 Oktober 1970, ada kemungkinan Soekarno lahir sebelum 23 Mei 1901.

Versi ini diungkap paman Soekarno, Soemodihardjo. Menurut penuturan dia, kelahiran Soekarno ditandai dengan letusan Gunung Kelud pada 23 Mei 1901.

Saat itu, Soemodihardjo sedang bersekolah di kweekschool (setingkat sekolah dasar) di Probolinggo. Adik dari ayah Soekarno, Soekemi Sosrodihardjo, itu kemudian diperbolehkan pulang ke Surabaya akibat letusan Gunung Kelud.

"Ternyata di rumah itu ipar saya, Idayu, yang berasal dari Bali, baru melahirkan seorang anak laki-laki. Waktu tiba di rumah kakak saya itu, bayinya berusia 5 atau 6 hari," tutur Soemodihardjo.

Meski ada beragam versi, kelahiran Soekarno disepakati pada bulan Juni. Atas alasan itu, juga kelahiran Pancasila pada 1 Juni, PDI Perjuangan yang mengklaim sebagai pewaris ideologi Soekarno menjadikan Juni sebagai Bulan Bung Karno. 

Selamat hari lahir, "Putra Sang Fajar"...

Kompas TV Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Bandung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com